Jakarta – Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi)
meminta Polri terus memantau dan mengantisipasi kejahatan terorisme,
menyusul penangkapan 18 pelaku dalam beberapa hari terakhir.
“Kami minta Polri terus memantau gerak-gerik para pelaku teror agar
segala rencana pelaku teror bisa digagalkan,” kata Direktur Eksekutif
Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Dr Edi
Hasibuan dalam keterangan, Kamis (26/10).
Dosen Pascasarjana Universitas Bhayangkara Jakarta itu mengatakan
tidak mudah bagi Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Pori untuk
menjaga negeri ini agar bebas dari segala bentuk teror.
“Kami memantau seluruh tim Densus 88 Polri telah kerja keras siang
malam melindungi masyarakat dari berbagai teror sehingga dalam dua
minggu berhasil menangkap 18 tersangka tindak pidana terorisme pada
berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Sebelumnya, Densus 88 Anti Teror Polri menangkap 18 tersangka tindak
pidana terorisme selama periode tanggal dua sampai dengan 19 Oktober
di enam provinsi.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan
mengatakan, para tersangka terorisme yang ditangkap itu, yakni enam
orang ditangkap di Nusa Tenggara Barat (NTB), lima tersangka di
Sumatera Selatan dan empat tersangka di Lampung.
Kemudian Kalimantan Barat, Jawa Barat, dan Sumatera Barat
masing-masing satu tersangka.
Para tersangka berasal dari kelompok berbeda-beda, ada yang dari
Anshor Daulah dan Jamaah Islamiyah, kata Ramadhan