Kirkuk – Dua ledakan bom dalam waktu bersamaan terjadi di Provinsi Kirkuk, Irak, Minggu (13/5). Seorang kepala suku Irak dan salah seorang putranya dilaporkan tewas akibat ledakan bom tersebut.
Sebuah sumber keamanan kepada Shafaq News mengatakan, ledakan kedua bom itu berasal dari pinggir jalan Desa al-Maslakha, selatan Hawija. “Selain dua korban tewas, ledakan juga melukai tiga orang lainnya,” kata sumber tersebut.
Sebelum peristiwa ledakan bom, pejabat Kirkuk diketahui sudah mendesak pemerintah Irak untuk memperkuat pasukan militer di selatan dan barat Kirkuk. Desakan dilontarkan mengingat sebagian tentara Islamic State (ISIS) melarikan diri dan bersembunyi di sejumlah lokasi terpencil paska upaya pembebasan Hawija oleh militer Irak.
Pemerintah Irak mengumumkan jatuhnya pengaruh wilayah ISIS di Irak setelah merebut kembali Rawa, sebuah kota di perbatasan barat Anbar dengan Suriah, pada November 2017. Wilayah Rawa disebut sebagai benteng terakhir pertahanan ISIS di Irak.
Sementara itu, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyebut, konflik bersenjata antara militer Irak dengan pasukan ISIS telah mengakibatkan lebih dari 11 juta orang di Irak memerlukan bantuan kemanusiaan. Dari jumlah itu, lebih dari lima juta orang diketahui dalam kondisi terlantar.