Lawan Terorisme, BPIP: Hayati dan Aktualisasikan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Jakarta – Terorisme merusak sendi kehidupan bangsa yang beradab. Pasalnya, terorisme menggunakan cara-cara kekerasan yang mencederai nilai kemanusiaan. Untuk itu, penghayatan dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari menjadi jalan terbaik untuk melawan penyebaran ideologi terorisme.

Hal itu dikatakan Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Dr Darmansyah Djumala mengomentari aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat..

“Tentu kami mengutuk keras tindakan biadab yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri,” ujar Darmansyah di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Tindakan bom bunuh diri, kata dia, tidak hanya menghilangkan nyawa manusia tidak berdosa tetapi juga menciderai nilai kemanusiaan.”Sebab ini tidak saja menghilangkan nyawa manusia, terorisme merusak sendi kehidupan bangsa yang beradab.”

Ia menegaskan bahwa ancaman terorisme masih ada di sekitar kita meski serangkaian kebijakan sudah dilakukan, termasuk program deradikalisasi. “Masyarakat harus tetap waspada terhadap segala kemungkinan yang mendorong terjadinya terorisme,” imbuhnya.

Menurutnya, terorisme adalah produk akhir dari sikap intoleransi dan radikalisme. Oleh karena itu penanaman sikap toleran, moderat dan menghargai keberagaman di setiap kalangan anak bangsa perlu terus dikembangkan.

“Sikap toleran, moderat  dan menghargai keberagaman bisa berkembang jika nilai-nilai Pancasila benar-benar dihayati dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari” ujarnya.

Menurutnya dalam peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran bahwa, Pembinaan dan Aktualisasi nilai-nilai Pancasila semakin menemukan relevansi dan urgensinya.

Senada disampaikan Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo. Ia menjelaskan bom bunuh diri dinilai sebagai kultur kematian, budaya kematian menyebabkan orang kehilangan akal sehat.

“Tindakan ini sangat tidak berdab dan melanggar hak asasi serta pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan,” ucapnya.

Ia juga mengingatkan bahaya terorisme yang yang diyakini masih menyebar di sekitar lingkungan masyarakat.

“Saya rasa tindakan bunuh diri ini melukai wajah tuhan dan mengoyak kemanusiaan,” paparnya.

Dia berharap ada upaya gotong royong dari masyarakat untuk melawan Ideologi terorisme dan radikalisme, sehingga tidak ada lagi tindakan tindakan yang tidak beradab itu.

“Maka seharusnya Ideologi terosrisme ini harus diperangi, diberantas dan masyarakat harus membantu kepolisian untuk membasmi Ideologi kematian itu,” pungkas Romo Benny.