Baghdad – Para Menteri Pertahanan (Menhan) negara anggota NATO memutuskan akan mengirim 3.500 pasukan tambahan ke Irak untuk memerangi kelompok ISIS.
“Kami akan memperluas misi pelatihan NATO di Irak untuk memastikan bahwa ISIS (Daesh) tidak kembali,” ungkap Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dikutip Anadolu Agency, Minggu (21/2).
Jumlah personel NATO di Irak akan ditingkatkan dari 500 tentara saat ini menjadi 4.000 tentara, menurut dia.
Dia menyoroti bahwa kelompok ISIS masih beroperasi di Irak, Peningkatan serangan itu menegaskan pentingnya meningkatkan misi NATO.
Stoltenberg menambahkan bahwa dengan memperluas misi pembangunan kapasitas, NATO bertujuan menghindari situasi di masa depan yang akan membutuhkan pasukan tempur NATO.
Menurut dia, para menteri pertahanan NATO belum memutuskan kehadiran pasukan aliansi di Afghanistan pada masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa kami memiliki kesepakatan politik yang memungkinkan kami untuk pergi,” ujar dia.
Pemimpin NATO itu menekankan, “NATO berusaha memastikan Afghanistan tidak pernah lagi menjadi tempat yang aman bagi teroris yang akan menyerang tanah air kita.”