Jakarta – Ancaman kelompok ISIS masih nyata hingga saat ini. Meskipun kelompok ISIS sempat dihancurkan setelah berhasil sebelumnya menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah. Tapi sisa-sisa pejuang ISIS masih aktif untuk membentuk kelompok baru.
Mereka mengubah taktik perang supaya tak mudah dihancurkan. Pengamat PBB mengakui bahwa sampai saat ini ribuan anggota ISIS masih tersebar di Irak dan Suriah. Mereka juga mulai menjadi ancaman teroris yang serius di Afghanistan.
Para pengamat ini mengatakan bahwa selama paruh pertama tahun 2023 ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS tetap tinggi di zona konflik dan rendah di area non-konflik. Mereka juga percaya bahwa risiko kebangkitan ISIS masih tetap ada meskipun telah kehilangan pemimpin.
“Kelompok tersebut telah mengadaptasi strateginya, menyatukan dirinya dengan penduduk lokal dan berhati-hati dalam memilih pertempuran, sambil merekrut anggota baru dari kamp-kamp di timur laut Republik Arab Suriah dan dari komunitas yang rentan di negara tetangganya,” kata pengamat PBB dalam laporannya yang dirilis hari Senin (14/8/2023).
Meskipun operasi penumpasan ISIS, atau Daesh, telah berhasil menewaskan para pemimpinnya. Namun 5.000 hingga 7.000 anggotanya diperkirakan masih aktif di Irak dan Suriah. Pengamat menemukan bahwa kebanyakan dari mereka adalah pejuang lapangan dan saat ini sengaja mengurangi aksinya untuk fokus pada perekrutan dan reorganisasi.
Laporan juga menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 11.000 tersangka pejuang ISIS yang ditahan di fasilitas Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi di timur laut Suriah.