Kabul – Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Javid Faisal menyatakan Pemerintah Afghanistan telah membebaskan sekitar 361 anggota Taliban. Pembebasan itu merupakan bagian dari upaya perdamaian.
“Pemerintah Afghanistan membebaskan 361 tahanan Taliban dari penjara Bagram sesuai dengan keputusan presiden dari 11 Maret,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Javid Faisal, seperti dikutip Sputnik, Senin (13/4)?.
“Sesuai dekrit tersebut, pembebasan akan berlanjut di seluruh penjara lain untuk membebaskan total 1.500 (narapidana) sebagai bagian dari upaya kami untuk memajukan perdamaian dan berperang melawan covid-19,” imbuhnya di Twitter.
Sebelumnya, dilaporkan jika pemerintah telah membebaskan 300 tahanan Taliban. Begitu pula kelompok tersebut telah menyerahkan 20 tahanan Afghanistan kepada Komite Palang Merah Internasional di Provinsi Kandahar.
Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad menyambut pembebasan tahanan oleh pihak-pihak yang bertikai. Dia menyerukan agar upaya perdamaian seperti itu semakin ditingkatkan.
“Pembebasan tahanan adalah langkah penting dalam proses perdamaian dan pengurangan kekerasan. Kedua belah pihak harus mempercepat upaya untuk memenuhi target yang ditentukan dalam perjanjian AS-Taliban sesegera mungkin,” tuturnya.
“Potensi wabah covid-19 di penjara menimbulkan ancaman nyata dan semakin banyak alasan untuk segera bergerak,” imbuh Khalilzad.
Akhir Februari lalu, Amerika Serikat dan Taliban menandatangani perjanjian damai yang telah lama ditunggu. Penandatanganan dilakukan di Qatar.
Perjanjian tersebut menyebutkanakan ada penarikan lengkap pasukan AS dan NATO dari Afghanistan dalam waktu 14 bulan, dan dimulainya negosiasi antara Afghanistan dan Taliban menyusul pembebasan tahanan.
Afghanistan sendiri sejauh ini telah mengonfirmasi ada 607 kasus covid-19 sejauh ini. Sementara itu, jumlah kematian mencapai 18 orang.