Cirebon – Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap terduga teroris di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, Senin (8/6/2020). Sebelumnya, Tim Densus 88 juga menangkap terduga teroris asal Desa Lemahabang, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Kamis (4/2020).
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi membenarkan adanya penangkapan terduga teroris tersebut.
“Informasi itu benar dan hari ini (Senin, red.). Untuk datanya saya belum terima. Nanti kami informasikan lebih lanjut,” ujar Suahduddi usai memantau aksi unjuk rasa ratusan Kuwu di DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (8/6/2020) dikutip dari laman PikiranRakyat-Cirebon.com.
Setelah dilakukan penangkapan, Polresta Cirebon baru dilibatkan untuk penggeledahan rumah terduga teroris dan juga orang tuanya.
“Setelah dilakukan penangkapan oleh Densus 88, kami dari Polresta kemudian ikut membantu mengamankan lokasi saat penggeledahan,” ujarnya.
Hasil penggeledahan, Densus 88 menyita beberapa barang bukti yang mengarah ke aktivitas teror.
“Semua barang bukti dan juga terduga teroris langsung dibawa oleh Densus 88,” katanya.
Sebelumnya Tim Densus 88 telah menggeledah rumah mertua terduga teroris berinisial An (30) di Desa Kejiwan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. An adalah terduga teroris yang ditangkap Kamis lalu.
Pada hari yang sama, Densus 88 juga menangkap seorang terduga teroris di Kecamatan Sedong, masih di Kabupaten Cirebon. Informasi ini disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono melalui telekonferensi video, Senin (8/6/2020).
” Densus 88 Antiteror menangkap satu orang terduga teroris berinisial M, umur 40 tahun, di Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon,” ucap Awi.
Awi menuturkan, M diduga berperan merekrut calon anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Selain itu, peran M lainnya adalah diduga mengambil sumpah setia atau baiat para calon anggota.
“Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa M berperan sebagai pengkader serta pembaiat untuk menjadi anggota JI,” tuturnya.
Namun, Awi tak merinci lebih lanjut barang bukti apa saya yang disita Densus 88 dalam penangkapan tersebut.