Jakarta – Sejak tewasnya Abu Bakar Al Baghdadi tonggak kepemimpian kelompok teroris teroris Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS) sudah berganti berkali-kali. Terakhir ISIS dibawah komando pemimpin tertinggi, Abu Hussein al-Husseini al-Qurashi.
Namun kabar terakhir, Abu Hussein al-Husseini al-Qurashi tewas di Suriah. Kabar itu sudah dikonfirmasi oleh ISIS dengan menunjuk Abu Hafs al-Hashimi al-Qurashi sebagai penggantinya.
ISIS mengkonfirmasi hal itu pada Kamis (3/8/2023). Disebutkan pemimpin mereka (ISIS) telah terbunuh dalam bentrokan langsung di wilayah barat laut Suriah yang dikuasai kelompok jihadis Hayaat Tahrir al-Sham di Provinsi Idlib.
Dilansir New Arab, pengumuman kematian Abu Hussein al-Husseini al-Qurashi disampaikan oleh seorang juru bicara ISIS dalam sebuah rekaman pesan di saluran-salurannya di aplikasi pesan Telegram. Namun, rekaman pesan itu tidak menyebutkan kapan Abu Hussein al-Husseini al-Qurashi tewas terbunuh.
Juru bicara tersebut mengumumkan pemimpin baru ISIS yakni Abi Hafsan al-Hashimi al-Qurashi, yang merupakan generasi kelima pemimpin dari kelompok ekstrimis ini.
Setelah kebangkitannya yang luar biasa di Irak dan Suriah pada tahun 2014 dan berhasil menaklukkan sebagian besar wilayah, ISIS menyaksikan “kekhalifahan” yang diproklamirkannya runtuh di bawah gelombang serangan.
Kekuasaan kelompok ekstremis ISIS ini dikenal keras dan penuh teror, seperti ditandai dengan pemenggalan kepala dan penembakan massal.
ISIS dikalahkan di Irak pada tahun 2017 dan di Suriah dua tahun kemudian, tetapi sel-sel serta mata-mata kelompok ini masih melakukan serangan di kedua negara tersebut.
Pada bulan November tahun lalu, ISIS mengatakan bahwa pemimpin mereka sebelumnya, Abu Hasan al-Hashimi al-Qurashi, telah terbunuh. Pendahulunya, Abu Ibrahim al-Qurashi, terbunuh pada bulan Februari tahun lalu dalam sebuah serangan AS di provinsi Idlib. Pemimpin atau yang mereka sebut “Khalifah” pertama kelompok ini, Abu Bakr al-Baghdadi, terbunuh, juga di Idlib, pada Oktober 2019.