Jakarta – Seorang mantan kombatan kelompok teroris ISIS asal Jerman, Henry Safro, menuturkan keburukan kelompoknya yang membuatnya muak dan tak sudi lagi bergabung dengan kelompok itu. Pria yang pernah diminta muncul di video propaganda ISIS itu mengaku tidak tahan lagi dengan kelompok pimpinan Abu Bakar al Baghdadi lantaran kelompok itu penuh dengan kebohongan.
Safro menuturkan dirinya sudah benar-benar tidak tahan dengan berbagai kebohongan dan kekejaman yang terus-menerus ditunjukkan oleh ISIS, hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari kelompok yang dulunya ia percaya sebagai kelompok Islam itu. Dikuti dari News.com.au Safro mengatakan selama bergabung dengan kelompok ISIS ia menyaksikan terlalu banyak kekejaman yang diatasnamakan agama, seperti hukum rajam, potong tangan, tembak mati, dll.
Apa yang is saksikan selama menjadi anggota ISIS disadarinya akan terus melekat di kepalanya, termasuk ingatannya tentang ulah ISIS yang menggunakan anak-anak sebagai bagian dari kekejaman mereka. ISIS diketahui telah lama menggunakan anak-anak untuk melancarkan misi buruknya, diantaranya dengan menjadikan anak-anak sebagai pelaku serangan bom bunuh diri hingga ikut melakukan eksekusi.
“Ingatan paling buruk adalah saat menyaksikan eksekusi terhdap 6 orang pria dengan menembak kepala mereka… Lalu, seorang pria yang dipotong tangannya dan dipaksa memegang potongan (tanganya itu) di tangan satu lagi,” ujarnya.
Hal itu lantas membuka mata hatinya dan menyadari bahwa yang dilakukan oleh kelompoknya itu salah. Perang yang dilakukan ISIS bukanlah untuk kepentingan Islam. Ia pun menegaskan bahwa apapun yang dijanjikan kelompok ISIS adalah kebohongan dan kepalsuan semata.