Kabul – Aksi peledakan bom seakan menjadi hal yang biasa di ibukota Afghanistan, Kabul. Ironisnya, sebagian besar target teroris itu adalah masjid dan saat salat Jumat.
Seperti yang terjadi pada Jumat (12/6/2020), kembali ledakan bom terjadi di sebuah masjid di Kabul saat salat Jumat. Empat orang jemaah tewas.
“Berdasarkan informasi bom yang telah diletakkan di dalam masjid itu, meledak saat salat Jumat,” kata Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian, dilansir dari AFP.
Juru bicara kementerian kesehatan juga mengkonfirmasi jumlah korban. Ia mengungkapkan, imam masjid dan tiga jamaah tewas di masjid Sher Shah Suri, sementara beberapa lainnya terluka.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengklaim serangan itu, tetapi kelompok Taliban mengecam pengeboman itu dengan mengatakan insiden itu sebagai “kejahatan keji”.
Pengeboman itu terjadi lebih dari seminggu setelah serangan yang diklaim ISIS yang menewaskan dua orang, termasuk seorang ulama terkenal, di sebuah masjid di tepi zona hijau Kabul yang dijaga ketat.
Aksi teror di Afghanistan ini tidak pernah surut meski di tengah pandemi virus Corona. Padahal pemerintah dan Taliban memberi sinyal bahwa mereka semakin dekat untuk duduk melakukan pembicaraan.
Presiden Ashraf Ghani telah berjanji untuk menyelesaikan pembebasan tahanan Taliban yang merupakan syarat utama bagi peluncuran pembicaraan damai dengan para pemberontak.
Setelah pertukaran selesai, kedua belah pihak telah berjanji untuk memulai negosiasi yang dapat mengakhiri hampir 19 tahun perang.
Taliban sebagian besar menahan diri dari meluncurkan serangan besar di kota-kota Afghanistan sejak Februari, ketika mereka menandatangani kesepakatan dengan AS. Kesepakatan itu untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai dengan pemerintah Kabul.