Kaduna – Aksi kelompok teroris bersenjata terus terjadi di Nigeria. Kali ini, tiga orang guru sekola dasar (SD) di negara bagian Kaduna, Nigeria Barat, diculik kelompok tersebut.
Kaduna dikenal sebagai wilayah yang tengah dilanda konflik berkepanjangan. Hampir tiap hari terjadi perampokan dan penculikan.
Dilansir AFP, Selasa (16/3/2021) pemerintah setempat mengatakan penculikan itu merupakan peristiwa terbaru dari serangkaian serangan terhadap sekolah-sekolah di Nigeria. Penculikan ini terjadi 4 hari setelah 39 mahasiswa diculik oleh sebuah geng.
Komisioner Urusan Dalam Negeri Kaduna, Samuel Aruwan mengatakan bahwa 3 guru yang diculik berasal dari Sekolah Dasar Rema di Birnin Gwari. Mereka diculik saat murid-murid tiba untuk belajar pada Senin pagi.
Dia mengatakan pemerintah dapat memastikan bahwa tiga guru, Rabiu Salisu, Umar Hassan, dan Bala Adamu telah diculik.
Aruwan mengatakan para murid lari selama keributan itu, saat para bandit menyerbu tempat itu dengan sepeda motor. Dia mengatakan dua murid yang awalnya hilang telah ditemukan.
“Tidak ada satu pun murid yang diculik dari sekolah. Selain tiga guru yang disebutkan sebelumnya, tidak ada staf atau murid sekolah yang hilang setelah penyerangan,” tambahnya.
Aruwan sebelumnya mengatakan sejumlah murid dan guru yang tidak disebutkan namanya diculik. Jumlah total anak yang terdaftar di sekolah tersebut belum diketahui. Sebagian besar siswa sekolah dasar di Nigeria berusia antara enam dan 11 tahun.
Militan di barat laut dan tengah Nigeria, yang dikenal secara lokal sebagai bandit, baru-baru ini mengalihkan fokus mereka ke penculikan massal, menangkap siswa sekolah untuk mendapatkan uang tebusan.
Setidaknya lima penculikan massal telah terjadi sejak Desember lalu. Sejumlah pria bersenjata menculik 39 siswa Kamis malam dari hostel di pinggiran kota Kaduna, ibu kota negara bagian.
Pada hari Senin, pihak berwenang menutup perguruan tinggi mereka dan memulangkan 180 siswa dan staf lainnya yang telah diselamatkan.
“Kemarin, di bawah kedok militer, kami membawa semua siswa kembali ke sekolah agar mereka bisa mengambil semua barang pribadinya sebelum kami serahkan kepada orang tua mereka,” kata Kepala Badan Darurat Negara (SEMA) Kaduna, Abubakar Hassan kepada AFP.
“Para orang tua telah meminta agar siswa-siswa ini dikembalikan kepada mereka, dan mereka akan dipulangkan lebih awal, tetapi kami perlu mengelola trauma mereka dan membuat mereka merasa nyaman,” tambahnya.