Aceh – Sebagai badan negara yang fokus pada masalah penanggulangan terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) aktif melaksanakan berbagai program untuk memastikan bahwa radikalisme dan terorisme tidak mendapat tempat di Indonesia. Kali ini, bertempat di Provinsi Aceh, BNPT ‘memborong’ 3 kegiatan sekaligus, yakni workshop tahun Damai Di dunia maya dan dialog pencegahan paham terorisme dan ISIS.
Dalam kegiatan ini, BNPT menggandeng tiga organisasi sekaligus, mereka adalah organisasi yang selama ini terlibat aktif dalam usaha menangkal segala ancaman kekerasan, baik kekerasan fisik maupun simbolik. Ketiga organisasi tersebut adalah Indonesia Backtrack Team (IBT), Ikatan Imam Masjid se-Provinsi Aceh, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh.
Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan secara estafet selama 2 hari, terhitung sejak tanggal 29-30 september ini, BNPT akan kembali mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam menangkal segala macam ajaran agama yang mengandung unsur kekerasan dan permusuhan. radikalisme dan terorisme merupakan momok bagi kerukunan dan kemakmuran bangsa, karenanya kedua hal tersebut harus ditolak.
Beberapa tokoh yang dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini antara lain: Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yakub (Pengurus PP IPIM/Imam besar masjid Istiqlal, Jakarta), Irmawan, SE., MM., (Anggota komisi III DPR RI), Komjen Pol Drs. Saud Usman Nasution, MM., (Kepala BNPT), Mayjen TNI agus Surya Bakti (Deputi Pencegahan, BNPT), Abdurrahman Ayub (mantan anggota teroris), Prof. Dr. Irfan Idris, MA (Direktur Bidang Deradikalisasi, BNPT), dan Irjen Pol, Drs. Mochammad Husein Hamidi (kapolda Aceh).
Rangkaian kegiatan ini akan dimulai besok pada pukul 8.00 WIB bertempat di hotel Grand Nangroe, Aceh, dengan agenda utama workshop Tahun Damai Dunia Maya. Kegiatan ini mengundang kemunitas anak-anak muda pegiat dunia maya yang ada di Aceh.