Ankara – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs Suhardi Alius, MH, melakukan kunjungan kerja ke Istanbul dan Ankara, Turki pada 13-19 Mei 2017. Kunjungan ke Turki tersebut dalam rangka untuk meningkatkan sekaligus berkoordinasi dalam upaya penanggulangan terorisme antar kedua negara.
Pemerintah Turki dalam hal ini diwakili Kepolisian Turki melalui pimpinan-nya Selami Altinok, menyambut hangat kedatangan para delegasi BNPT dengan didampingi pejabat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki.
Kepala BNPT mengatakan bahwa di dalam pertemuan tersebut pemerintah Indonesia dan Turki telah bersepakat untuk meningkatkan kerjasama untuk penanggulangan terorisme khususnya dalam penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF).
“Pemerintah Turki juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas upaya BNPT untuk berkontribusi dalam peningkatan kerjasama kedua negara. Kepolisian Turki juga bersedia untuk memfasilitasi komunikasi terkait keterlibatan Warga Negara Indonesia dalam FTF di Turki,” ujar Komjen Pol. Suhardi Alius, dalam pesan singkatnya.
Dikatakan mantan Kabareskrim Polri ini, dalam pertemuan tersebut dirinya juga menjelaskan perkembangan penanganan terorisme di dalam negeri. “Kepada pemerintah Turki kami menjelaskan bahwa penanganan terorisme tidak bisa melalui penindakan keras saja. Perlu dilakukan secara bersama dimana kami juga bekerjasama dengan 32 Kementerian/Lembaga daalam menangani terorisme dari hulu sampai hilir,” ujar alumni Akpol tahun 1985 ini
Setelah bertemu jajaran Kepolisian Turki, delegasi BNPT juga melakukan pertemuan dengan jajaran pihak Intelijen Turki. “Pertemuan dengan Intelijen Turki ini untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan terakhir penanganan FTF di Turki,” kata mantan Kapolda Jawa Barat ini.
Dijelaskan Jenderal berpangkat bintang tiga yang juga pernah menjabat sebagai Kadiv Humas Polri ini, setelah melakukan pertemuan dengan Kepolisian dan Intelijen Turki, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan pihak Imigrasi Turki. “Dan mereka pun juga bersedia memabantu dalam penanganan FTF kita,” kata mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas
Lebih lanjut mantan Wakapolda Metro Jaya ini menjelaskan, Delegasi BNPT ke Turki sebanyak 15 orang yang dipimpin oleh dirinya itu juga bertemu dengan Kepolisian Daerah serta Keimigrasian Istanbul. “Tujuan pertemuan masih sama, yakni mengkoordinasikn penanganan FTF Indonesia,” tutur pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini menjelaskan.
Tak hanya itu, pria yang pernah menjadi Direktur V/Tindak Pidana Tertentu Barekrim Polri ini mengungkapkan bahwa selama di Turki pihaknya juga melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia dalam hal ini Persatuan Pelajar Indonesia (PPI).
Dengan difasilitasi KJRI Istanbul, pertemuan dalam bentuk Forum Diskusi dengan tema “Radikalisme, Terorisme dan Wawasan Kebangsaan” tersebut berlangsung di Sultanahmet, Kawasan Blue Mosque, dimana Kepala BNPT sebagai pembicara utama dengan didampingi 2 pembicara dari PPI Istanbul
“Di pertemuan tersebut kami menghimbau kepada generasi muda Indonesia khususnya mahasiswa dan mahasiswi mewaspadai gejala-gejala radikalisasi, dampak negatif dari media sosial terutama dalam meningkatnya radikalisasi online. Di pertemuan tersebut kami juga berikan contoh-contoh konkrit kasus-kasus terakhir dan perkembangan penanganan terorisme di Indonesia,” ujar mantan Kapolres Metro Depok dan Kapolres Metro Jakarta Barat ini mengakhiri.
Dalam kunjungannya ke Turki, Delegasi BNPT sebanyak 15 orang yang dipimpin Kepala BNPT ini terdiri dari para anggota yakni Mayjen TNI R. Gautama Wiranegara, SE (Sekretaris Utama BNPT), Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir (Deputi I BNPT bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi), Irjen Pol. Drs. Arief Dharmawan, SH, MH, MM (Deputi II BNPT bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan), Irjen Pol. Agung Budi Maryoto (Kapolda Sumatera Selatan), Brigjen Pol. Drs. Budiono Sandi, SH, Mhum (Direktur Kerjasama Bilateral BNPT), Brigjen TNI (Mar) Yuniar Ludfi (Direktur Perangkat Hukum Internasional BNPT), Prof. Irfan Idris, MA (Direktur Deradikalisasi BNPT), Brigjen Pol. Marthinus Hukom (Direktur Penegakan Hukum BNPT), Dr. Amrizal (Inspektur BNPT), Wandi Adriano Syamsu, BA (Kasubdit Kerjasama Amerika dan Eropa BNPT), Isheri, S.Sos, MT, Kasubdit Penangkalan BNPT), Kombes Pol. Sentot Prasetyo (Direktur Penyidikan Detasemen Khusus 88/Anti Teror Polri, AKBP Ade Ary Syam Indradi (Kapolres Cimahi) dan AKBP Beni Kusworo (Satgas Penanggulangan Foreign Terrorist Fighters/FTF)