Jakarta – Paus Fransiskus akan mengunjungi Indonesia pada September
ini. Menurut Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci, Michael Trias
Kuncahyono, pemimpin agama Katolik sedunia ini ingin melihat bagaimana
masyarakat Indonesia dapat hidup dalam harmoni meskipun memiliki latar
belakang budaya dan agama yang beragam.
Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Indonesia yang padat penduduk
dengan beragam agama pada 3-6 September 2024. Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam, secara resmi mengakui enam agama, yakni
Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, dan Konghucu.
Indonesia juga dikenal dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang
berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu”. Semboyan ini menunjukkan
bagaimana masyarakat hidup dalam harmoni tanpa memandang perbedaan
agama, budaya, dan etnis.
Indonesia juga menganut ideologi negara Pancasila, yang antara lain
menegaskan kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa dan persatuan
nasional. Prinsip gotong royong atau kerja sama menjadi nilai yang
umum di seluruh nusantara. Michael Trias Kuncahyono menilai semua
prinsip ini menjadi dasar bagi kunjungan pertama Paus Fransiskus ke
Jakarta.
“Jika Anda bertanya mengapa Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia,
saya akan mengatakan bahwa itu karena beliau menganggap Indonesia
sebagai contoh. Kita memiliki Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan
sangat menjunjung tinggi gotong royong,” kata Michael dalam konferensi
virtual pada Selasa (23/7/2024).
“Kita (Indonesia) telah menjadi contoh yang baik. Kita harus mengakui
ada beberapa dinamika politik, tetapi itu adalah hal yang biasa.
Dibandingkan dengan negara lain, kita adalah masyarakat yang
harmonis,” tambah Michael.
Menurut Michael, diplomasi Vatikan berbeda dari negara lain. Vatikan
tidak memiliki kepentingan ekonomi, politik, atau militer.
“Semua tentang kemanusiaan, moralitas, etika, dan perdamaian inilah
yang selalu dipromosikan oleh Paus,” ungkapnya.
Pada Juni 2022, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim surat undangan
kepada Paus Fransiskus untuk mengunjungi Indonesia. Sebanyak 184
negara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Tahta Suci. Indonesia
akan menjadi negara ke-66 yang dikunjungi Paus Fransiskus sejak masa
kepausannya dimulai pada 2013. Jakarta akan menjadi pemberhentian
pertama dalam tur Asia-Pasifik Paus Fransiskus mendatang.
Paus Fransiskus tercatat akan menjadi Paus ketiga yang mengunjungi
Indonesia. Pada 1970, Presiden Soeharto menyambut kunjungan Paus
Paulus VI. Indonesia juga pernah dikunjungi oleh Paus Yohanes Paulus
II pada 1989.