Padang – Merebaknya ancaman bahaya terorisme dan radikalisme disadari betul oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), sementara ancaman ini tidak selalu bisa dilawan dengan unsur penegakan hukum, karenanya BNPT melakukan berbabagi cara untuk memastikan paham kekerasan ini tidak lagi mendapat tempat di tengah masyarakat.
Seperti yang dilakukan BNPT di Sumatera Barat siang ini, Kamis (13/07/17), badan negara yang dikepalai oleh Komjen. Pol.Suhardi Alius ini mengumpulkan komunitas seni dan sastra se-Sumbar untuk menyatukan langkah melawan radikalisme dan terorisme. Melalui gelaran workshop bertema “Sastra Cinta Damai, Cegah Paham Radikal”, BNPT menggundang seratus lebih pegiat sastra dan seni di Sumbar untuk ikut terlibat aktif dalam upaya pemerintah melawan radikalisme dan terorisme.
Dihadiri langsung oleh Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Hamli, M.E, workshop ini bertujuan untuk mengingkatkan peran masyarakat dalam menjaga kesejahteraan bangsa dari ancaman terorisme dengan menguatkan khasanah kearifan lokal. Terkait dengan pelibatan komunitas sastra, Dir. Pencegahan BNPT mengatakan bahwa sastra memiliki peranan penting dalam megubah watak sensitif seseorang.
“Sastra merupakan elemen penting dalam membentuk watak yang sensitif. Kegiatan ini merupakan ikhtiar mengajak masyarakat dalam rangka pencegahan terorisme,” ujarnya.
BNPT memang terus melakukan inovasi dalam upaya penanggulangan terorisme, salah satunya dengan melibatkan unsur-unsur masyarakat seperti yang dilakukan hari ini. Worskshop sejenis akan terus dilakukan untuk menanamkan pemahaman yang benar terkait dengan bahaya radikalisme dan terorisme kepada masyarakat.