Damaskus – Sekitar 110 Jasad ditemukan di sebuah kuburan massal di Provinsi Raqqa, Suriah pada Senin (22/6) lalu, Menurut laporan televisi nasional Suriah, daerah itu sebelumnya pernah menjadi ibu kota de facto kelompok teroris ISIS.
“Laporan forensik mengonfirmasi kuburan massal berada sekitar desa Hazima, utara Raqqa, berisi jasad kebanyakan perempuan dan anak-anak, juga jasad anggota kelompok militer yang tak dikenal,” jelas pejabat Dewan Sipil Raqqa kepada North Press Agency, dikutip dari Alaraby, Kamis (25/6).
Kepala Tim Tanggap Cepat Dewan Sipil Raqqa,Yasser Al Khamis mengatakan, kuburan massal diperkirakan berisi sekitar 110 jasad. Tim telah menggali sekitar 5.900 jasad dari 26 kuburan massal sekitar Raqqa sejak 2018.
Khamis mengatakan, salah satu kuburan ditemukan pekan lalu di desa Tel Zidan, di mana pihak berwenang sejauh ini telah mengevakuasi 160 jasad.
ISIS mengambil alih Raqqa pada 2014, menjadikannya ibu kota kekhalifahan organisasi teroris tersebut.
Kota itu kemudian dibebaskan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi pada Oktober 2017 setelah operasi pengeboman intensif oleh koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Jumlah warga sipil yang dibunuh ISIS selama memerintah Raqqa dan wilayah lainnya di Suriah dan Irak tak diketahui.
Pusat Dokumentasi Kekerasan (VDC) mencatat 5.350 kematian warga sipil di Raqqa antara 2011 dan 2019, 518 oleh ISIS. Nasib banyak warga lainnya masih belum diketahui.
Jaringan Suriah untuk HAM (SNHR) mendokumentasikan lebih dari 8.000 kasus orang yang ditangkap ISIS yang statusnya belum diketahui.
Pada April lalu, Dewan Demokratik Suriah (SDC) yang dipimpin Kurdi yang memerintah banyak wilayah yang direbut dari ISIS mengumumkan pembentukan komite baru untuk menginvestigasi nasib ribuan orang yang ditangkap dan dipaksa hilang oleh kelompok teroris tersebut.