Bandung – Ketua Bidang Penelitian dan Kajian Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Barat, Doddy S. Truna, mendukung gagasan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait dilaksanakannya Survey Nasional “Daya Tangkal Masyarakat Terhadap Radikalisme”. Dia mengatakan, kualitas dari sebuah penelitian terletak pada petugas penginput data atau enumerator.
“Tahun 2015 FKPT Jawa Barat melaksanakan penelitian terkait potensi radikalisme terorisme, dan mendapatkan predikat terbaik. Tahun ini diadakan survey nasional untuk mengukur daya tangkal masyarakat terhadap radikalisme, ini gagasan BNPT dan FKPT Jawa Barat mendapatkan amanah untuk melaksanakannya,” kata Doddy saat menyampaikan laporan panitia terkait survey dimaksud di kegiatan pembukaan Pelatihan Leader Enumerator di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/6/2017).
Survey ini akan menjangkau seluruh kota dan kabupaten di wilayah Jawa Barat, dan akan melibatkan 25 orang enumerator.
“Kami harapkan Anda para leader yang hari ini dilatih bisa memberikan penjelasan sedetail mungkin bagaimana tahapan survey dilakukan kepada para enumerator. Ini amanah, bekerjalah yang sungguh-sungguh, karena keberhasilan penelitian, bagaimana kualitasnya, terletak bagaimana para enum bekerja mengumpulkan data dari responden,” jelas Doddy yang dalam kegiatan survey di Jawa Barat menjabat sebagai koordinator.
Melalui survey tersebut, masih kata Doddy, akan diketahui seberapa besar tingkat daya tangkal masyarakat di Jawa Barat terhadap pemikiran dan sikap radikal terorisme, sehingga dapat ditentukan kebijakan yang tepat untuk menanggulanginya.
Sekretaris FKPT Jawa Barat, Gustiana Isya Marjadi, mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan yang matang untuk mendukung keberhasilan survey nasional “Daya Tangkal Masyarakat Terhadap Radikalisme” di Jawa Barat.
“Penentuan 25 enumarator kami rapatkan, tidak sembarangan menunjuk orang,” ungkap Gustiana.
Survey nasional “Daya Tangkal Masyarakat Terhadap Radikalisme” di Jawa Barat dilaksanakan oleh BNPT dan FKPT Jawa Barat dengan menggandeng peneliti dari The Nusa Institute dan Litban Kementerian Agama Republik Indonesia. [shk/shk]