Lampung – Penyebaran radikalisme masih menjadi ancaman nyata bagi masyarakat. Bentuk dan ciri orang yang memiliki potensi terpapar radikalisme semakin sulit diketahui masyarakat. Tidak jarang, masyarakat yang dikenal baik di lingkungan tempat tinggalnya, malah ternyata dilaporkan masuk jaringan radikal.
Selain ingin mengubah ideologi Negara, kelompok radikal ini menginginkan terciptanya instabilitas keamanan Nasional. Provokasi yang sering dibangun oleh mereka umumnya adalah ideologi Negara sudah tidak cocok dengan peradaban kekinian. Ancaman penyebaran radikalisme,tidak hanya terjadi di kota besar saja, bahkan ancaman ini dapat terjadi di berbagai wilayah.
Kepala Subdit Kewaspadaan Dini Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Metro Lampung, Erfir Thabrani, mengungkapkan di wilayahnya telah dilakukan berbagai upaya cegah dini, di antaranya melalui Forum Kewaspadaan Masyarakat yang langsung turun di tengah masyarakat serta memaksimalkan fungsi Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKUB) Kota Metro untuk memimalisir radikalisme.
“Kami terus mengintensifkan keberadaan berbagai forum untuk menangkal radikalisme maupun konflik sosial. Baik itu Forum Kewaspadaan Masyarakat maupun Forum Kerukunan antar Umat Beragama. Kami pun juga melibatkan masyarakat maupun pejabat DPRD untuk bersama-sama merawat Kebangsaan sebagai upaya deradikalisme”, ujar Erfir.
Di tempat terpisah, Kadis Kominfo Kota Metro Lampung, Farida, menekankan kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi berbagai macam informasi yang terindikasi dilakukan oleh kelonpok radikal. Pemanfaatan media sosial, kini menjadi salah satu cara kelompok radikal untuk mempengaruhi masyarakat.
“Masyarakat harus aktif. Jangan sampai mudah terprovokasi radikalisme. Kelompok radikal sering mempergunakan media sosial untuk kepentingan menyebarkan informasi-informasi yang sifatnya provokasi”, ujar Farida.
Atas dasar itu, sejumlah mahasiswa mengutarakan ingin ikut peran serta dalam upaya penolakan terhadap radikalisme. Salah satunya Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah IAIN Metro, Riski Adila. Ia menyebut peran mahasiswa sebagai salah social control juga perlu dimaksimalkan.
“Kami mahasiswa juga ingin radikalisme tidak berkembang. Paham ini (radikalisme) bukan hanya bertentangan dengan Pancasila. Tapi juga merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara”, ujar Dila.
Sinergitas unsur Pemerintah dan mahasiswa diharapakan dapat menangkal radikalisme serta terwujudnya masyarakat yang harmoni dan terbebas dari berbagai provokasi.