Batam – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Yazid, menyebut kemajemukan menjadi salah satu ciri khas daerahnya. Untuk mencegah munculnya aksi-aksi terorisme, pihaknya meminta media massa pers ikut berperan.
Hal itu disampaikan oleh Yazid saat mewakili Walikota Batam dalam menyampaikan sambutan di pembukaan kegiatan Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkal Radikalisme Terorisme di Batam, Kamis (23/3/2017). Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau.
“Tindakan preventif di penanggulangan terorisme bisa dilakukan melalui media massa. Yaitu bagaimana media menyampaikan berita seputar isu terorisme secara sejuk,” kata Yazid.
Pemberitaan media massa yang sejuk, masih menurut Yazid, akan berdampak semakin eratnya kerukunan antarmasyarakat. “Batam sangat majemuk, beragam budaya ada di dalamnya. Keragaman budaya inilah yang seharusnya bisa dipupuk, salah satunya oleh media massa, agar menjadi sarana pencegahan terorisme,” tegasnya.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam, Muhammad Zuhri, menyambut baik seruan Pemerintah Kota Batam agar pers turut berperan dalam pencegahan terorisme. Namun dia menyayangkan masih adanya pers yang tidak menjalankan kaidah jurnalistik dengan baik, sehingga berita yang disajikannya tidak akurat.
“Masih ada media yang tidak mengedepankan asas praduga tak bersalah, seperti publikasi alamat, keluarga, dan hal-hal bersifat pribadi pada isu-isu sensitif. Berta semacam itu berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ungkap Zuhri.
Untuk itu AJI Kota Batam tak lelah menyerukan ke komunitas pers untuk selalu menjunjung tinggi etika jurnalistik dalam setiap tugas-tugas jurnalisme. “Menjadi sebuah keharusan bagi setiap jurnalis untuk patuh terhadap kode etik jurnalistik, UU Pers, dan kode perilaku,” tutupnya.
Literasi Media sebagai Upaya Cegah dan Tangkap Radikalisme Terorisme adalah salah satu metode dalam kegiatan Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme. Ada 2 metode lain yang dilaksanakan dalam kegiatan itu, yaitu Visit Media dan lomba karya jurnalistik dengan tema besar kearifan lokal. [shk]