Moskow – Setidaknya 15 petugas polisi dan seorang pendeta tewas,
setelah orang-orang bersenjata, pada Minggu (23/6/2024), melakukan
serangan di beberapa tempat ibadah di provinsi paling selatan Dagestan
Rusia. Kabar terkini disampaikan pihak berwenang setempat.
Sergey Melikov, pemimpin Republik Dagestan, mengatakan setidaknya enam
militan juga tewas menyusul serangan terhadap gereja, sinagoga dan pos
polisi di kota Derbent dan ibu kota daerah Makhachkala.
Seorang pendeta yang terbunuh dalam serangan terhadap sebuah gereja di
Derbent diidentifikasi oleh Ketua Komisi Pengawasan Publik Dagestan
Shamil Khadulaev sebagai Pastor Nikolay.
“Mereka menggorok lehernya. Dia berusia 66 tahun dan sakit parah,”
kata Khadulaev, dikutip dari CNN.
Seorang penjaga keamanan bersenjatakan pistol juga ditembak, kata
Khadulaev. Kondisi penjaga beserta jumlah korban masih belum jelas.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan
tersebut, yang terjadi tiga bulan setelah afiliasi ISIS, ISIS-K,
mengklaim serangan di Balai Kota Crocus di Moskow yang merenggut lebih
dari 140 nyawa dalam salah satu kekejaman teroris paling mematikan di
Rusia selama bertahun-tahun.
Badan penegak hukum mengatakan kepada kantor berita pemerintah TASS
bahwa orang-orang bersenjata di Dagestan adalah penganut organisasi
teroris internasional. Dagestan adalah wilayah yang mayoritas
penduduknya Muslim dan merupakan rumah bagi sejumlah kecil warga
Kristen dan bahkan lebih sedikit lagi minoritas Yahudi.
Pasukan keamanan Rusia memerangi pemberontakan Islam di wilayah
pegunungan pada tahun 2000an yang menyebar dari negara tetangga
Chechnya, meskipun serangan menjadi lebih jarang dalam beberapa tahun
terakhir.
Muftiyat Republik Dagestan, sebuah organisasi Islam terpusat yang
sebelumnya melaporkan jumlah korban jiwa, telah menghapus semua
postingan yang terkait dengan jumlah korban tewas dan luka-luka.
Sebelumnya, pihak berwenang setempat melaporkan sedikitnya sembilan
orang tewas dan 25 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut. Muftiyat
kini mengatakan petugas penegak hukum, ulama, dan warga biasa,
termasuk di antara korban namun tidak menyebutkan jumlah pastinya.
Salah satu petugas penegak hukum yang terbunuh adalah Mavludin
Khidirnabiev, kepala departemen kepolisian Dagestan, menurut saluran
Telegram Kementerian Dalam Negeri Dagestan.