Kabul – Korban bom bunuh diri saat pendaftaran pemilih Pemilu di Kabul, Afghanistan, Minggu (22/4/2018) terus bertambah. Data terakhir menyebutkan korban tewas akibat teror tersebut menjadi 57 orang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, serta melukai 119 lainnya.
Dilansir dari BBC, juru bicara ISIS mengatakan seorang pelaku bom bunuh diri mengenakan sabuk peledak telah menargetkan pusat resgistrasi pemilih, yang berada di daerah Dashte Barchi di Kabul barat.
Serangan itu menggaris bawahi meningkatnya kekhawatiran mengenai keamanan menjelang pemilihan legislatif yang dijadwalkan pada 20 Oktober. Pemilu itu sekaligus sebagai uji coba untuk pemilihan presiden tahun depan.
Orang-orang terlihat bersedih dan marah di Rumah Sakit Isteqlal, tempat banyak korban dibawa. Para kerabat korban mengkritik pemerintah Afghanistan karena gagal melindungi orang yang mereka cintai.
“Kesabaran kami hampir habis. Pemerintah ini harus bertanggung jawab atas nyawa semua orang tak berdosa yang hilang setiap hari. Tidak ada lagi yang akan pergi untuk memilih,” kata seorang pria bernama Hussain, yang sepupunya terluka dalam ledakan itu.
Kementerian Kesehatan merilis jumlah korban dari serangan terbaru itu, yang diklaim oleh ISIS melalui kantor berita propaganda mereka, Amaq. Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengatakan bahwa 57 orang tewas dan 112 orang terluka.
“Mereka adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Najib Danish.