Jakarta – Jumlah terkini korban bom bunuh diri di Masjid di Kota Peshwar, Pakistan sedikitnya menewaskan 100 jiwa, dan melukai 150 orang. Serangan tersebut terjadi pada saat jamaah sedang melakukan salat Zuhur (30/01). Atas kejadian itu, Kementerian Luar Negeri RI mengutuk tindakan keji tersebut melalui akun Twitter @Kemlu_RI.
“Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di Kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah,” cuit Kemlu RI, Rabu (1/2/2023).
Dilansir dari Indian Express, Petugas Kepolisian Peshawar (CCPO), Ejaz Khan mengatakan kepada Geo TV (01/02), bahwa tersangka pelaku bom bunuh diri di masjid tersebut diidentifikasi bernama Mohammed Ayaz (37), putra Salim Khan.
Sebelumnya, sebuah bom bunuh diri meledak di Masjid Kota Peshwar, Pakistan yang berada di dalam kompleks ‘Zona Merah’ lingkungan Kepolisian dan Kontra Terorisme. Saat peristiwa terjadi, sedikitnya ada sekitar 400 jamaah yang sedang berada di sekitar masjid tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif menyatakan terror ini untuk menciptakan ketakutan dan melemahkan petugas dalam melawan kelompok militan Pakistan. Menurutnya tindakan ini berlawanan dengan ajaran Islam.
“Menyerang masjid, rumah Allah merupakan bukti bahwa kelompok penyerang ini tidak ada kaitannya dengan Islam,” ucap Shehbaz Sharif dilansir dari CNN (30/1).
Hingga saat ini, Kepolisian Pakistan masih menelusuri kelompok di balik teror ini. Kelompok Tahrik-i—Taliban atau yang dikenal sebagai Taliban Pakistan membantah mendalangi aksi terror tersebut.