Jakarta – Komnas Perempuan mengutuk keras aksi terorisme yang memanfaatkan kaum perempuan, terutama kalangan muda. Komnas Perempuan juga mengutuk jika ada aksi teror yang melibatkan anak.
“Tentu saja Komnas Perempuan dan lembaga lain mengutuk keras terhadap terorisme terhadap kemanusiaan yang saat ini menyasar Mabes Polri setelah menyasar saudara kita di Makassar. Sesungguhnya kita mengutuk lagi ketika aksi terorisme itu memanfaatkan kelompok rentan, yaitu perempuan dan anak,” kata Komisioner Komnas Perempuan, Imam Nakha’i, dikutip detik, Rabu (31/3).
Berdasarkan penelitian, kata Imam, perempuan lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam jaringan terorisme. Sebab, aspek pengetahuan dan ekonomi perempuan dikontrol oleh lelaki.
“Hasil dari beberapa kajian terhadap pelibatan perempuan dalam aksi terorisme menyatakan bahwa memang perempuan ini lebih mudah untuk dimanfaatkan dalam jaringan terorisme. Lebih mudahnya karena selama ini kontrol terhadap pengetahuan perempuan dan ekonomi perempuan itu laki-laki, dari aspek itu perempuan lebih mudah dikontrol,” ujarnya.
Terlebih lagi, menurut Imam, perempuan jarang dicurigai terlibat dalam aksi terorisme. Maka menurut dia, perempuan berpistol yang tewas di Mabes Polri mudah masuk dalam gedung.
“Ada keuntungan juga dari kelompok terorisme, kalau ada umumnya perempuan jarang dicurigai, oleh karena itu kita lihat bagaiamana perempuan itu mudah memasuki Mabes Polri, dan itulah yang dimanfaatkan oleh masyarakat lelaki untuk merekrut perempuan,” ujarnya.