Tepat pukul 11.15 siang ini, talkshow dengan tema “Peningkatan Peran Media Penyiaran Dalam Pencegahan Paham ISIS” yang diadakan di Hotel Sahid Jaya Jakarta resmi ditutup. Ikang Fauzi, dalam kata penutupnya menyatakan pentingnya membangun sinergi untuk menghalau radikalisme, karena paham radikalisme tidak sesuai dengan budaya dan agama kita. Ia juga menekankan perlunya upaya aktif masyarakat untuk merangkul lebih banyak orang agar selalu berada dalam lingkaran perdamaian, “jangan sampai mereka sendirian”, demikian ungkapnya.
Sementara Gun-gun Heriyanto meminta media untuk tidak pernah henti membuat publik lebih berdaya, terutama untuk dirinya sendiri, termasuk untuk menangkal gerakan radikalisme. Upaya mencegah radikalisme bukan saja tugas BNPT, tetapi merupakan sinergi yang terbentuk dalam jejaring masyarakat yang berasal dari berbagai elemen. Tentang hal ini, wakil ketua KPI pusat, Idy muzayyad percaya bahwa media mulai turut berperan aktif dalam memberikan sajian yang mencerdaskan masyarakat, sehingga paham radikalisme dan terorisme tidak akan bisa berkembang.
Hal ini mendapat apresiasi penuh dari Komjen Pol. Saud Usman Nasution, sebagai kepala BNPT, ia menyatakan bahwa concern pemerintah saat ini adalah melakukan pencegahan, bukan penindakanan. “Kami lebih focus untuk melakukan pencegahan daripada penindakan” ungkapnya. Ia menyatakan bahwa dalam sejarahnya, masyarakat Indonesia telah mengalami banyak serangan terorisme yang terjadi dalam bentuk yang bermacam-macam. “Namun dari pengalaman itu kita bisa semakin mengerti bagaimana cara mencegahnya (radikalisme dan terorisme)” tutupnya.