Jakarta – Komisi VI DPR RI menyosialisasikan pentingnya empat pilar
kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI dan Bhineka
Tunggal Ika kepada generasi muda di Provinsi Bali.
Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih dalam keterangan
tertulis di Jakarta, Senin, mengatakan Indonesia diramalkan akan
menjadi negara maju urutan ke-7, bahkan urutan ke-5 dunia pada tahun
2030 oleh lembaga riset Internasional McKinsey Institute.
“Indonesia mempunyai kekuatan, persatuan, dan kesatuan. Sebagai
generasi muda, inilah yang perlu kita jaga dan kita wujudkan di masa
yang akan datang,” ujarnya.
Hal itu disampaikan Demer dalam sosialisasi empat pilar kepada
siswa-siswi SMK Kesehatan PGRI Denpasar secara daring.
“Kami mendukung penuh penerapan empat pilar kebangsaan terutama pada
generasi muda,” ujarnya.
Selain itu, dia juga meminta agar setiap siswa-siswi SMK Kesehatan
PGRI Denpasar, mampu mengapresiasi kebhinekaan (keragaman) yang ada di
Indonesia. Sebab itulah yang membuat negara Indonesia semakin kuat.
Menurut Demer, ada empat hal utama yang dapat dimulai sejak dini,
yaitu learning adalah proses belajar dan menimba ilmu
sebanyak-banyaknya secara konsisten. Kemudian, observing yaitu
mengamati atau memperhatikan secara saksama juga cermat akan arahan
maupun pengalaman orang yang lebih senior.
Selanjutnya, kata dia, experiencing yakni pengalaman diperoleh sembari
mempraktikkan pembelajaran (bekerja). Berikututnya, monitoring yakni
membagikan pengalaman atau ilmu yang telah didapat selama bekerja dan
belajar.
Selain itu, Demer juga mendukung adanya digitalisasi dan transformasi
dalam berbagai bidang, khususnya implementasi digital pasar yang
melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali.
Dia mengatakan bahwa melalui digitalisasi, kegiatan jual-beli (pasar)
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, tanpa dibatasi oleh ruang
dan waktu.