Komisi 1 DPR RI dan KemenKominfo Ajak Masayrakat Bijaksana Gunakan Media Sosial

Banda Aceh – Kementerian Komunikasi bersama Komisi I DPR-RI mengajak
masyarakat Indonesia, khususnya warga Aceh, untuk lebih bijaksana dan
berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Pasalnya, medsos tidak
hanya menjadi wadah dalam menjalin komunikasi, berinteraksi dan
berekspresi dengan orang, tetapi juga berpotensi menjadi media
penyebaran radikalisme.

Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, H. Teuku Riefky Harsya mengatakan, media
sosial bagaikan dua sisi mata uang bagi kehidupan masyarakat. Di satu
sisi, medsos memberikan banyak manfaat, seperti memperluas wawasan,
meningkatkan kreativitas, dan mempererat silaturahmi. Di sisi lain,
medsos juga bisa menimbulkan kemudaratan, seperti menyebarkan hoaks,
ujaran kebencian, dan radikalisme. Akibatnya banyak yang bermasalah
dengan UU ITE.

“Banyak sekali orang-orang yang bermasalah dalam UU ITE karena tidak
bisa menggunakan medsos dengan bijak,” ujar Riefky dalam acara
literasi digital untuk masyarakat yang bertema “Tangkal Radikalisme di
Media Digital” yang berlangsung di Aula Rumoh PMI, Banda Aceh, pada
Selasa (23/1/2024).

Oleh karena itu, Riefky mengajak masyarakat untuk memahami aturan
hukum yang mengatur tentang penggunaan medsos, seperti Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE).

Ia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan bijak dalam
menggunakan medsos, serta tidak mudah terprovokasi oleh konten-konten
negatif yang ada di medsos.

“Kita perlu berhati-hati dan bijak dalam menggunakan medsos,
berhati-hati mengungkapkan ekspresi di medsos,” tutur Anggota DPR-RI
asal Aceh itu.

Riefky juga menyampaikan, Komisi I DPR-RI akan terus mendorong
program-program pengembangan peningkatan kewaspadaan dan peningkatan
literasi digital khususnya terkait implementasi aplikasi informatika
di masyarakat. Ia berharap program-program tersebut dapat meningkatkan
pemahaman dan wawasan masyarakat tentang pentingnya literasi digital.

“Manusia berkualitas dengan literasi digital yang tinggi adalah salah
satu fungsi suksesnya transformasi digital di negeri ini. Generasi
yang handal yang cakap dan bijak inilah yang nanti akan menjadi ujung
tombak mewujudkan Indonesia dan juga Aceh khususnya mampu bersaing di
kancah global,” ungkap Riefky.

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kemkominfo RI), Semuel
Abrijani Pangerapan menyampaikan, perkembangan teknologi terbaru telah
mengubah kehidupan masyarakat baik dalam bekerja, berusaha dan
berinteraksi.

“Sehingga mendorong kami untuk melakukan peningkatan kesadaran,
pengetahuan dan kecakapan kita yang ditujukan kepada tiga sektor yaitu
masyarakat umum, pemerintahan dan pendidikan melalui berbagai program
aplikasi digital,” tuturnya.

Semuel menambahkan, hadirnya literasi digital sebagai upaya perwujudan
masyarakat Indonesia, yang siap menghadapi peluang kecakapan digital
dan budaya digital di tahun 2024 ini.

Acara literasi digital ini bumi Serambi Mekkah ini terselenggara
berkat kerja sama antara Komisi I DPR-RI dan Kemkominfo RI. Acara yang
diikuti ratusan peserta ini menghadirkan tiga narasumber, yakni
Mukhlisuddin Ilyas selaku Ketua FKPT Aceh, Teuku Riefky Harsya selaku
Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, dan Masrizal sebagai Sekjend ISI-Aceh.
Melalui acara ini diharapkan masyarakat Indonesia, khususnya di Aceh
mampu menyaring segala informasi yang ada di ruang digital.