Jakarta- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengapresiasi langkah WhatsApp dalam memerangi hoaks. Pernyataan itu diungkapkan Menteri Kominfo Rudiantara setelah bertemu perwakilan Whatsapp di Jakarta, Senin (21/1/2019).
“Kami mengapresiasi langkah baru WhatsApp tersebut dalam memerangi hoaks,” ujar Rudiantara.
Sebelumnya, Vice President Public Policy and Communications WhatsApp, Victoria Grand, mengatakan bahwa tertanggal 21 Januari 2019 waktu Amerika Serikat atau 22 Januari 2019 pukul 12.00 Waktu Indonesia Barat akan diberlakukan fitur pembatasan forward atau meneruskan pesan.
“Pembatasan jumlah forward pesan melalui WhatsApp telah dibahas sejak kuartal ketiga tahun 2018. Adapun tes fitur itu telah dilakukan sejak dua bulan terakhir,” jelas Rudiantara.
Upaya pengurangan penyebaran hoaks melalui WhatsApp menjadi perhatian global. World Global Influencer Leader yang dihadiri empat negara, termasuk Indonesia, telah melakukan pembahasan dengan pihak WhatsApp untuk mewujudkan langkah pengurangan penyebaran hoaks.
“Kami membahas langkah nyata untuk mengurangi penyebaran hoaks yang sangat cepat viral melalui aplikasi pesan instan WhatsApp,” kata Menteri Kominfo.
Namun, pembatasan jumlah forward pesan pada aplikasi Whatsapp baru berlaku untuk pengguna OS Android. Untuk IOS, dilaporkan kini sedang dalam proses pengembangan.