Kolaborasi FKPT dan UMI Makassar Dorong Kualitas Survei Indeks Potensi Radikalisme

Kolaborasi FKPT dan UMI Makassar Dorong Kualitas Survei Indeks Potensi Radikalisme

Makassar — Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Coaching Enumerator Mandiri Indeks Potensi Radikalisme (IPR) di Menara UMI lantai 6, Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini diikuti para enumerator secara hybrid, serta dihadiri Kabid Penelitian FKPT Sulsel Dr. KH. Muhammad Ishaq Samad, MA, bersama Satgas FKPT Sulsel Sadri Saputra dan Utami.

Dalam arahannya, Dr. Ishaq menegaskan bahwa enumerator memegang peran strategis dalam pengumpulan data lapangan yang akurat dan objektif. Menurutnya, kualitas data sangat menentukan keberhasilan penyusunan Indeks Potensi Radikalisme di Sulawesi Selatan.

“Enumerator bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian penting dalam membaca dinamika sosial-keagamaan di masyarakat dan memperkuat moderasi beragama,” ujarnya.

Ia menambahkan, hasil penyusunan IPR akan menjadi landasan penting bagi BNPT dan FKPT dalam menyusun kebijakan pencegahan dini terhadap paham ekstrem yang dapat mengancam persatuan bangsa.

Sementara itu, Satgas FKPT Sulsel Sadri Saputra dan Utami memberikan penjelasan teknis terkait pelaksanaan survei, mekanisme wawancara, serta standar validitas data yang harus dijaga. Keduanya menekankan pentingnya kedisiplinan, ketelitian, dan profesionalitas pada setiap tahapan pengisian instrumen IPR.

Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas enumerator dalam memahami instrumen survei sekaligus meningkatkan kualitas pengambilan data. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam menghasilkan penelitian yang kredibel dan bermanfaat bagi penguatan Moderasi Beragama di Sulawesi Selatan. Dengan kolaborasi antara FKPT Sulsel, para enumerator, dan dunia akademik UMI, kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi pendidikan, riset, dan pencegahan radikalisme melalui pendekatan yang ilmiah dan humanis.