Semarang — Keutuhan sebuah negara harus diprakarsai dan didukung oleh semua pihak. Karena serangan itu datang tidak hanya berbentuk militer, tetapi juga penghancuran ideologi.
Oleh karena itu, untuk menghindari bencana kemanusiaan dan melestarikan keharmonisan dalam hidup berbangsa dan bernegara perlu sebuah kesadaran individu maupun kolektif dari sebuah negara.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Jawa Tengah ((FKPT Jateng)) , Dr H Budiyanto SH MH dalam jumpa persnya usai penandatanganan kerjasama Pencegahan Radikalisme dan Terorisme antara FKPT Jateng bersama Kemenhan dan KNPI Jateng di RM Selasih Gajahmungkur, Semarang, Rabu (14/02/2018).
“FKPT ditugasi untuk mewaspadai dan mencegah secara dini adanya terorisme. Ini berarti mencegah radikalisme. Karena teroris itu mesti radikal, dan radikalis belum tentu teroris. Namun, radikalisme adalah embrio dari terorisme,” kata Budiyanto seperti dikutip Duta.co.
Menjawab pertanyaan reporter, saat diwawancarai, Budiyanto menyatakan bahwa KNPI Kota Semarang memiliki potensi besar untuk mencegah terjadinya terorisme.
“Dengan adanya kerjasama ini saya berharap bisa meningkatkan pendeteksian dini bahaya terorisme. Dari beberapa pelaku terduga teroris ada yang berasal dari daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah yang tidak tergolong dalam zona merah rawan teroris. Data ini sangat mengejutkan,” ungkapnya.
“Nah, gerakan yang ada di KNPI, terutama dari KNPI Semarang ini saya perhatikan sangat menarik. Memiliki kemampuan untuk tidak terombang-ambing dengan isu-isu politik yang berkembang. KNPI Semarang ini bisa adem, ayem memberikan manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu perwakilan Kementerian Pertahanan Jateng, Kolonel Kristiarso menegaskan bahwa ancaman tidak hanya muncul dalam bentuk militeristik.
“Ancaman yang berbahaya tidak melulu bernuansa militer, ada pula ancaman non militer. Ini berbahaya bagi ideologi kenegaraan. Karena menyerang ideologi, politik, budaya, sosial, ketahanan, keamanan dan teknologi,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan, bahwa kita perlu menunjukkan identitas diri sebagai bangsa Indonesia. “Jangan hilangkan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia. Karena kalau itu hilang, kita sudah kembali ke zaman dahulu. Jaga NKRI melalui berbagai bidang dan budaya yang menunjukkan jati diri bangsa,” tegasnya.