Samarinda – Duta Damai Dunia Maya yang dibentuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memiliki tugas penting sebagai agen perdamaian. Tidak hanya menyebar pesan perdamaian di dunia maya namun juga bergerak di dunia nyata. Anak-anak muda ini diharapkan untuk berjejaring untuk memperkuat sebaran pesan damai hingga ke seluruh pelosok Indonesia.
Koordinator Duta Damai Dunia Maya Regional Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Aziz yang menjadi narasumber dalam acara ”Bincang Damai BNPT RI bersama Pemuda Kaltim” mengatakan bahwa pihaknya sebagai Duta Damai Dunia Maya yang telah dibentuk oleh BNPT telah melaksanakan tugasnya sebagai agen penyebar perdamaian.
”Kami di Duta Damai Kaltim telah melakukan upaya merangkul berbagai organisasi kepemudaan yang ada di Kaltim untuk bersama-sama menjalin kerjasama dalam rangka menyebar pesan perdamaian ini,” ujar Abdul Aziz di Swiss Bell Hotel Borneo, Samarinda, Jumat (4/12/2020).
Aziz menyebut pihaknya telah memiliki agenda tahunan yang dinamakan ”Sapa Pemuda Kaltim”, kemudian juga ada kegiatan ”goes to school” untuk memberikan pemahaman kepada anak muda bagaimana menggunakan media sosial dan juga menebar suasana damai disana.
”Karena dunia maya bisa saja menjadi pintu masuk untuik menyebar paham radikal terorisme dan menggaet para anak muda ini,” tutur Aziz.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Barat, Ridwan Rustandi juga menyampaikan hal serupa, bahwa pihaknya di Jawa Barat selama ini fokus untuk menggandeng para pelajar agar tidak sampai terkena paham radikal terorisme khususnya dari dunia maya. Ridwan menyebut bahwa pihaknya rutin mengadakan jurnalis damai di sekolah-sekolah.
”Kami juga melakukan kolaborasi dengan pesantren-pesantren di Jawa Barat, dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan berbagai organisasi kepemudaan dengan membentuk yang kami namakan ’Ekosistem Damai’.
Ia menurutkan bahwa tujuan dari Ekosistem Damai ini adalah untuk menggandeng semua pihak, tidak hanya pelajar, tetapi juga sampai ke desa-desa. Karena menurutnya pihaknya saat ini telah bergerak dari pintu ke pintu memberikan edukasi terkait bahaya radikalisme khususnya di dunia maya.
Sementara itu, Ziadah selaku Koordinator Duta Damai Dunia Maya Regional Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelaskan bahwa selama ini pihaknya diajari untuk menjadi seperti angin, tidak terlihat namun terasa. Menurutnya, hal itulah saat ini yang sedang dikerjakan oleh Duta Dama NTB. Karena dia menyebut di NTB sendiri memiliki sejarah panjang terkait kasus terorisme.
”Maka kami berusaha membangun partnership dengan sebaik-baiknya dengan siapa saja baik itu dari pemerintah daerah maupun organisasi non-pemerintah baik dari dalam dan luar negeri. Karena terorisme sendiri cukup banyak dan itu berimbas ke pariwisata kami, membuat orang takut untuk datang,” jelasnya.
Acara Bincang Damai ini dihadiri tidak kurang sebanyak 80 peserta yang mewakili organisasi kepemudaan serta mahasiswa yang ada di Kaltim. Acara yang dihadiri pula oleh Kasubdit Kontra Propaganda BNPT, Kolonel Pas. Drs Sujatmiko ini dihadiri Kepala Kesbangpol Kota Samarinda, Ketua Pengadilan Negeri Samarinda serta perwakilan dari Korem 091/ASN, Kodim 0901/Samarinda serta Polres Samarinda