Kikis Radikalisme dan Intoleransi, Kesbangpol dan DPRD DIY Getol Gelar Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan

Bantul – Nilai-nilai Pancasila harus kembali ditanamkan dan diamalkan oleh masyarakat. Pasalnya, Pancasila adalah dasar negara dan ideologi yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa yang sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila juga telah terbukti sebagai perekat keragaman bangsa.

Hal itulah yang mendasari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY yang getol ajak seluruh masyarakat untuk kembali mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dan wawasan kebangsaan. Caranya dengan menggelar “Sinau Pancasila dan Wawasan Kebangsaan Masyarakat “di Kapanewon Banguntapan, Bantul, DIY, Selasa (20/6/2023).

KPH Purbodiningrat, Anggota Komisi A DPRD DIY menjelaskan bahwa kegiatan Sinau Pancasila sebenarnya telah bergulir sejak tahun 2017.  Sementara Provinsi DIY memiliki Perda nomor 1 tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan. Dengan demikian, perda tersebut menjadi mandatori Pemda DIY untuk melaksanakan Sinau Pancasila maupun kegiatan lain yang serupa.

“Kegiatan ini salah satu bentuk kepedulian DPRD DIY khususnya komisi A terhadap terjadinya degradasi implementasi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di masyarakat DIY,” ujarnya.

Hal ini terlihat dari kejadian-kejadian radikalisme, intoleransi yang masih muncul di wilayah DIY. Sebagai upaya untuk menekan situasi tersebut, maka Sinau Pancasila inipun akan digelar di semua wilayah DIY. Sasarannya mulai dari perangkat Kapanewon, Kalurahan, termasuk lembaga lain seperti PKK, karangtaruna dan kalangan pelajar.

Ia mengakui, dengan APBD yang terbatas, belum kegiatan Sinau Pancasila belum bisa melingkupi seluruh masyarakat DIY. Ia berharap, dengan mengundang tokoh masyarakat dan perwakilan lembaga dari kapanewon, kalurahan hingga tingkat yang terkecil, mereka dapat menyebarluaskan dan mensosialisasikan pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan ke warga yang lain.

“Ini salah satu bentuk upaya kami untuk menghalau atau menghilangkan ajaran radikalisme yang saat ini melanda di masyarakat, dan untuk meningkatkan implementasi nilai-nilai Pancasila, ke-Bhineka Tunggal Ika-an di DIY,  dan ini sebagai salah satu perwujudan dari keistimewaan DIY,” ungkapnya.

Sementara itu, Penggerak Swadaya Masyarakat Kesbangpol DIY, Embay Baitiyah mengungkapkan, berdasarkan rilis yang dikeluarkan kementerian agama, DIY berada pada peringkat ke 7 indeks kerukunan umat beragama di tahun 2022.

Berbagai masalah dan konflik yang muncul akibat dari kurangnya pemahaman terkait pentingnya pendidikan Pancasila dan wawasan kabengsaan telah mendorong tersleengaranya kegiatan ini.

Ia menjelaskan, tujuan digelarnya Sinau Pancasila yakni terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta mampu mewujudkan kerukunan dan ketentraman masyarakat.

“Maka dari itu dengan sosialisasi dan diskusi ini, diharapkan nilai-nilai Pancasila dapat dikuatkan pada tiap individu, untuk menjadi sarana dalam membentuk generasi emas Indonesia yang tidak hanya cemerlang dalam aspek intelektual tetapi juga memiliki moral dan akhlak yang berdasar asas Pancasila,” katanya,

Kesbangpol bersama masyarakat DIY harus bersinergi mewujudkan manusia bermartabat, dan menurutnya Sinau Pancasila ini hadir sebagai bentuk gerakan gotong royong sehingga semua pihak dapat bersama-sama menggali nilai-nilai luhur yang berakar dari budaya bangsa.

 Panewu Banguntapan I Nyoman Gunarsa berharap kegiatan ini dapat mengingatkan kembali masyarakat akan tentang nilai-nilai luhur Pancasila. Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal itu sudah final. Harapannya dengan kami mengajak para tokoh masyarakat dalam kegiatan ini, dapat mengingatkan ke yang lain, yang barangkali melupakan nilai-nilai Pancasila yang merupakan ajaran dari founding father kita untuk kehidupan sehari-hari,” tandasnya.