Washington – Pemerintah Amerika Serikat sangat mengkhawatirkan munculnya bibit muda ISIS di kamp Al-Hol, Suriah yang dikuasai kelompok Kurdi. Untuk itu, AS telah meminta Irak dan negara lainnya untuk segera memulangkan warganya dari kamp konsentrasi tersebut.
Dikutip dari AP, Minggu (23/5), Pemerintah Irak untuk pertama kalinya membawa pulang sekitar 100 keluarga dari kamp yang luas di Suriah dalam pekan ini.
Hal itu dinilai sebuah langkah yang dilihat oleh pejabat AS sebagai tanda harapan dalam upaya lama untuk memulangkan ribuan warga Irak dari kamp konsentrasi.
Kamp itu dikenal sebagai tempat berkembang biak militan muda.
Dalam kunjungan mendadak ke Suriah pada Jumat (21/5/2021) pejabat militer tertinggi AS untuk Timur Tengah, Jenderal Marinir Frank McKenzie mengaku optimis pemulangan dari kamp Al-Hol.
Dia telah berulang kali memperingatkan pemuda di kamp-kamp sedang diradikalisasi dan akan menjadi generasi militan berbahaya berikutnya.
“Ini akan menjadi langkah pertama dalam banyak pemulangan seperti itu,” jelasnya.
“Saya pikir itu akan menjadi kunci untuk menurunkan populasi di kamp Al-Hol, dan di kamp lain di seluruh wilayah,” kata McKenzie.
Kamp Al-Hol saat ini menampung sekitar 70.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak yang telah terlantar akibat perang saudara di Suriah dan pertempuran melawan kelompok ISIS.