Depok – Pengasuh Ponpes Alhikam, K.H. Hasyim Muzadi menjelaskan bahwa visi dan misi Aswaja yang dikembangkan oleh Ormas Islam Indonesia seperti NU dan Muhammadiyah telah disesuaikan dengan kultur Indonesia dalam rangka mempertahankan kesatuan dan kedaulatan republik Indonesia. Ini disampaikannya pada Halaqoh Nasional di Pesantren al Hikam II, Depok, siang ini, Kamis (29/09/16).
Diakuinya bahwa Islam Aswaja bersifat universal, namun di Indonesia konsep itu disesuaikan dengan konteks ketahanan dan keutuhan nasional Indonesia, karenanya Asawaja memainkan peranan penting dalam upaya menjaga dan mengembangkan Indonesia. Kepada BNPT ia menghimbau agar badan negara itu tidak lepas dari Ulama dalam upaya penanggulangan terorisme, utamanya dalam hal pemberian referensi terkait tema-tema agama.
Ia menegaskan bahwa para ulama serius dalam menjaga bangsa ini dari berbagai ancaman, termasuk radikalisme dan terorisme. Ia menuturka bahwa pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari sejumlah ulama untuk tampil di berbagai tempat untuk menjaga kepentingan agama dan negara. Misi utamanya adalah mengisi negara dengan agama, bukan menghadapkan agama dengan negara.
Halaqah Nasional yang dihadiri oleh sejumlah pengasuh ponpes dari berbagi daerah ini akan membahas formulasi Aswaja yang disesuaikan dengan kebutuhan negara saat ini, mengingat akhir-akhir ini mulai ada banyak ulama yang tidak lagi bersinergi dengan ulama lain dalam upaya menjaga keutuhan nasional.
Mantan ketua umum PBNU ini juga mengajak para ulama untuk tidak pernah berhenti belajar, utamanya terkait dengan keilmuan non agama. Menurutnya, ulama harus memiliki kemampuan ilmiah yang tinggi disamping pengetahuan agama yang mumpuni, ini dimaksudkan agar para ulama dapat memahami isu-isu kontemporer dan kaitannya dengan kajian keagamaan.