Semarang – Melihat masifnya ancaman paham kekerasan radikalisme dan terorisme, ketua umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyatakan siap mengerahkan seluruh anggota Ansor untuk lindungi kedaulatan NKRI. Di hadapan sekitar 700 anggota Ansor dan 300 anggota TNI yang berkumpul hari ini dalam kegiatan Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Aula Sudirman, Kodam Diponegoro, Semarang, Kamis (28/4/2016), Yaqut meminta seluruh ‘pasukan’-nya untuk terlibat aktif dalam upaya menjaga NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme.
Ia pun mengingatkan Ansor perihal kisah seekor semut kecil dalam peristiwa Nabi Ibrahim yang saat itu dibakar oleh raja Namrud. Saat itu si semut kecil membawa setetes air untuk memadamkan air, seekor burung yang menyaksikan hal itu menertawakan apa yang dilakukan semut, namun dengan tegas semut menyatakan bahwa meski air yang ia bawa mungkin tidak bisa memadamkan api yang sedang membakar tubuh Ibrahim, namun apa yang ia lakukan setidaknya menunjukkan keberpihakannya pada Ibrahim.
“Sekecil apapun kontribusi yang kita berikan untuk indonesia, itu menunjukkan keberpihakan kita pada bangsa dan negara ini!,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan barisannya tentang bahaya kelompok radikal yang tidak segan mengkafir-kafirkan orang lain. “Kita yang sholat tiap hari, ngaji dan menjalankan perintah Islam lainnya, dianggap kafir oleh mereka hanya karena kita berbeda,” lanjutnya. Ia mengaku heran dengan hal ini, “Nabi Nuh saja anak istrinya kafir, tapi beliau tidak pernah mengkafir-kafirkan mereka. Jadi, Takfiri ini mencontoh nabi siapa?”
Di akhir paparannya, ia meminta kepada seluruh anggota GP Ansor di Jateng untuk melakukan aksi nyata melawan radikalisme dan terorisme. Ia misalnya, memerintahkan GP Ansor untuk membersihkan lingkungan dari segala hal berbau khilafah. “Nanti ketika pulang ke daerah masing-masing dan menyaksikan ada spanduk-spanduk khilafah, jangan ragu, turunkan saja!” demikian perintahnya.
Sementara itu Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menyatakan bahwa BNPT telah menganggap GP Ansor sebagai teman yang baik, karenanya badan negara ini merasa tepat untuk menggandeng GP Ansor bentengi negeri dari radikalisme-terorisme.