Ketua PBNU Tegaskan Sikap Moderat adalah Bawaan Lahir Manusia

Lumajang – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah
Faqih menyebut sikap moderat adalah sikap bawaan lahir setiap manusia.
Hal itu berdasarkan dari kata manusia yang bahasa arabnya adalah
an-Nas yang mempunyai arti akrab dan menyenangkan.

Penegasan itu dijelaskan salah satu Ketua PBNU itu dalam seminar
penguatan moderasi beragama yang diadakan Kantor Kementerian Agama
(Kemenag) Lumajang. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Kantor
Kemenag Lumajang, Rabu (30/8).

“Moderat adalah bawaan kita sejak lahir. Ketika bicara fungsional
melampaui formal, maka an-Nas adalah manusia secara fungsional yaitu
makna mendalamnya adalah akrab dan menyenangkan, maka kalau orang
faham menjadi an-Nas, indikatornya dia menjadi orang yang akrab dan
menyenangkan,” jelas Kiai Miftah.

Sikap kaku dan jumud, lanjut Kiai Miftah, sangat tidak dianjurkan
dalam Islam. Di samping itu, gerakan moderasi beragama bukan berarti
mengikis dan menjauhkan seseorang dari kesetiaannya kepada agamanya,
melainkan hal itu merupakan komitmen diri untuk maju bersama dalam
kebaikan.

“Ini adalah ekspresi keberagaman yang perlu dikuatkan untuk
menghadirkan rasa nyaman dan aman, bukan dalam rangka menetralisir
kesetiaan kita kepada agama, tetapi komitmen kita sebagai manusia yang
citranya akrab dan menyenangkan untuk membangun dengan kolaborasi,
komunikasi dan membangun relasi,” tegasnya.

Kiai Miftah mengungkapkan, maka gerakan moderasi beragama yang
digencarkan Kemenag harus didukung penuh terutama oleh penyuluh agama
Islam yang menjadi garda terdepan yang berhubungan langsung dengan
masyarakat.

“Maka penyuluh pembawa obor harus sadar realitas, wajib mengenali
zamannya, sehingga strategi dakwahnya itu terkoneksi dengan konteks.
Penyuluh membawa lentera harus lebih terang, maka jangan matikan
lentera yang sudah ada tetapi hidupkan lentera dengan terang
benderang,” pungkasnya.(