Jakarta – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan menilai gerakan radikalisme perlu tetap diwaspadai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Terlebih, Indonesia sebagai negara demokrasi yang memberikan ruang kebebasan yang diatur dalam undang-undang.
Meski pun kelompok radikalisme semula berjumlah tak banyak dan dibiarkan, akan berpotensi tumbuh subur dan berkembang besar.
“Dalam teori, kalau dalam negara yang sangat bebas, ekstrim kiri dan ekstrim kanan bisa saja ada, tapi menurut saya itu kecil, walaupun kecil itu mesti tetap kita waspadai,” ujar Zulkifli di Jakarta, Senin (27/3/2017).
Ia menjelaskan, Indonesia sebagai bangsa yang mayoritas muslim, lebih cenderung moderat. Meskipun, ada sejumlah kecil yang tidak moderat.
“Karena di republik ini yang besar NU, Muhammadiyah yang moderat, sebagian besar umat islam indonesia itu moderat,” jelas Zulkifli yang juga sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Oleh karena itu, kata Ketua MPR yang punya peran mensosialisasikan empat pilar kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, UUD 1945, NKRI) ini, perlu terus dilakukan pembumian nilai-nilai luhur terhadap bangsa, guna mengeliminir pengaruh radikalisme.
“Di dalam kebebasan di dunia pasti ada ekstrim-ekstrim, baik kiri maupun kanan, tapi sebesar apapun perlu tetap kita waspadai, maka perlu menamkan nilai-nilai luhur keindonesiaan,” pungkas Zulkifli.