Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo membangun semangat kerukunan antarumat beragama pada peringatan Hari Persaudaraan dan Kemanusiaan Dunia, mengingat entitas keagamaan memiliki kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memobilisasi umat yang memiliki loyalitas tanpa batas.
“Semangat persaudaraan insani dan kerukunan umat beragama tidak boleh berhenti hanya pada sebuah rumusan deklarasi. Spirit ini harus senantiasa hadir dan mengemuka pada setiap ruang publik,” ucap Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, dalam keterangannya, Minggu (5/1).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, entitas keagamaan mempunyai kemampuan untuk menginspirasi, memotivasi, dan memobilisasi umat yang memiliki loyalitas tanpa batas.
Nilai-nilai moralitas keagamaan juga mengajarkan kepedulian dan kepekaan sosial, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan sebagai sarana dan jalan pengabdian kepada Tuhan.
Di sisi lain, pada dasarnya semua agama menjunjung tinggi dan memuliakan nilai-nilai persaudaraan dan kerukunan. Persaudaraan dan kerukunan adalah kristalisasi gagasan yang telah menjadi bahasa universal, sehingga dapat diterima oleh semua golongan, tanpa memandang perbedaan latar belakang sosial, budaya, dan agama.
“Bahwa setiap manusia diciptakan berbeda, itu adalah fitrah kemanusiaan yang daripadanya kita dituntun untuk saling mengenal, berinteraksi, dan bekerja sama,” ucapnya.
Ia menilai, komitmen untuk hidup berdampingan dalam keberagaman dan bekerja sama dalam ikatan kemanusiaan telah mendorong lahirnya deklarasi “Persaudaraan Insani untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama” yang ditandatangani bersama oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Ahmed el-Tayeb pada 4 Februari 2019.
“Deklarasi tersebut merepresentasikan keinginan kuat umat beragama untuk membangun sinergi dan kolaborasi, serta berkontribusi aktif dalam mewujudkan dunia yang damai,” kata Bamsoet.