Ketua KPI Ajak Organisasi Kewartawanan Usung Narasi Pemilu Damai

Jakarta – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah
mengajak Ikatan Jurnalis Indonesia (IKAJI) untuk mengusung narasi
pemilihan umum (Pemilu) damai. Peran organisasi kewartawanan itu
sangat penting dalam memberitakan berbagai informasi sekitar pesta
demokrasi.

Pernyataan itu disampaikan Ubaidillah saat hadir dalam acara Deklarasi
IKAJI di Gedung RRI, Jakarta Pusat, Rabu (13/12/203). Ubaid
mengatakan, dengan jargon Fachrodin berkemajuan, IKAJI tidak perlu
malu-malu menunjukkan bahwa organisasi itu lahir dari rahim
Muhammadiyah.

Menurutnya, Muhammadiyah bersama NU memiliki peran penting dalam
memajukan bangsa Indonesia. Banyak amal saleh dan kegiatan keagaman
yang dilakukan. Tentu, berbagai kegiatan keagamaan itu harus didukung
dengan pemberitaan, sehingga masyarakat bisa mengetahuinya.

“Ketika masalah Palestina, Muhammadiyah punya kepedulian besar. Itu
harus ditopang oleh teman-teman jurnalis,” paparnya.

Dia mengatakan, pemberitaan terhadap kegiatan sosial harus terus
dilakukan. Ke depannya IKAJI bisa bersinergi dengan KPI dalam berbagai
kegiatan. Saat ini, lembaganya hanya berwenang melakukan pengawasi
terhadap televisi dan radio. KPI tidak memiliki kewenangan untuk
mengawasi media lain, seperti media sosial.

Sampai saat ini, lanjutnya, belum ada pengawasan khusus terhadap media
sosial. Menurutnya, pengunaan media sosial harus diatur, karena banyak
sekali masyarakat Indonesia yang memiliki media sosial.

“Hari ini, medsos belum ada pengawasan. Itu harus diatur. Karena
setiap pagi, yang kita buka pertama kali adalah HP. Kita ingin melihat
ada berita apa hari ini. Maka medsos harus diawasi,” ungkap alumnus
UIN Syarif Hidayatullah itu.

Ubaid mengatakan, KPI sedang menunggu revisi UU Penyiaran. Dengan
harapan, KPI bisa mempunyai keweanngan baru mengawasi media sosial.

“Tentu kita perlu kerja sama dengan kampus, IKAJI. Jadi tidak hanya
medianya, tapi juga organisasi profesinya,” paparnya.

Dia menambahkan, kondisi industri penyiaran sekarang ini tidak
baik-baik saja. Bahkan, ada lembaga penyiaran yang tidak menyuguhkan
berita. Sepanjang hari yang disiarkan hanya hiburan. Hal itu jelas
menyalahi aturan. Dampaknya, beberapa lembaga penyiaran akhirnya
mengurangi tenaga kerja. Lembaga penyiaran harus tetap menyiarkan
berita. Apalagi menjelang pemilu seperti saat ini.

Dalam menghadapi Pemilu 2024, Ubaid mengajak IKAJI untuk terus
mengusung narasi pemilu damai. Hal tersebut penting dilakukan agar
pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan dengan lancar dan aman.

“Marilah menuju Pemilu 2024, dengan memberitakan narasi damai. Pemilu
kegiatan lima tahunan, semoga kita mendapatkan pemimpin terbaik,”
katanya.