Ketua Komisi III DPR-RI, Dr. H.M. Azis Syamsuddin, S.H. menyatakan bahwa rantai masalah terorisme mesti segera diputuskan agar tidak menjadi momok bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini diungkapkannya dalam sambutan pembukaan Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Perguruan Tinggi, Selasa (22/09), di Universitas Mulawarman, Samarinda.
Aziz Syamsuddin melanjutkan, untuk memutus rantai masalah terorisme, yang bisa dilakukan di antaranya adalah dengan memasukkan pelajaran tentang bahaya terorisme dalam kurikulum sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. Selain membuat penanganan masalah menjadi lebih terpadu, hal ini akan mambantu kinerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang masih terkendala anggaran yang minim.
“Masalah BNPT selama ini adalah soal anggaran yang masih minim. Dengan menggandeng Dirjen Dikti yang termasuk dalam 20% anggaran APBD, BNPT akan dimudahkan dalam kerjanya,” tutur Aziz Syamsuddin.
Acara dialog ini terselenggara berkat kerjasama antara BNPT, Dirjen Dikti Kemenristek, serta pihak akademik Universitas Mulawarman. Dialog semacam ini diselenggarakan secara maraton oleh BNPT, bekerja sama dengan berbagai instansi, untuk menyosialisasikan bahaya paham radikalisme dan terorisme pada berbagai kalangan.
Acara semacam ini sudah digelar di berbagai macam daerah di Indonesia, dengan melibatkan berbagai kalangan masyarakat. Pada kesempatan kali ini, dialog dihadiri lebih dari 300 peserta dari kalangan dosen, guru, mahasiswa, pelajar dan kalangan umum.