Limboto — Sebagai sebuah paham yang berisi anjuran kekerasan, terorisme tidak bisa diatasi hanya dengan menggandalkan sisi penindakan saja. Diperlukan upaya nyata untuk merubah pola pikir atau keyakinan teror di masyarakat, ini ditujukan agar masyarakat terhindar dari pemikiran dan tindak kekerasan.
Merubah pola pikir masyarakat (kontra-narasi) merupakan salah satu tugas utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam memerangi terorisme di masyarakat. Hal ini salah satunya dilakukan dengan pembentukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang kini telah berdiri di 32 provinsi. Forum ini berfungsi sebagai mitra strategis BNPT dalam melaksanakan kerja-kerja pencegahan terorisme di daerah.
Terjadinya koordinasi antara BNPT dan FKPT dalam pencegaham paham radikal-terorisme di masyarakat terbukti efektif dalam membendung penyebaran paham radikal di masyarakat. Hal ini disampaikan oleh ketua FKPT Gorontalo, Kombes. Pol (purn) Drs. Abdulah Hayati pada kegiatan “Dialog Pelibatan Da’i Untuk Pencegahan Paham Radikal-Terorisme,” Hari ini, Kamis (16/06/2016).
“Gorontalo adalah daerah yang aman, tapi kita tidak boleh terlena dengan keadaan ini. Karena terorisme bisa berkembang di mana-mana, termasuk di Gorontalo,” jelas Mantan Wakapolda Gorontalo ini.
Dalam kesempatan ini ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan bahaya terorisme, utamanya di Kabupaten Gorontalo. Ia menegaskan, menjaga keamanan dan ketertiban merupakan tugas kita bersama.
Kegiatan ini sendiri berlangsung sejak pukul 09.00 pagi ini dan akan berakhir pada pukul 15.00 sore nanti. terdapat sedikitnya 200 peserta yang terdiri dari para da’i dan ta’mir masjid se-Gorontalo.