Generasi Muda memiliki posisi yang strategis dalam konsep pembangunan Negara di masa yang akan datang, Maraknya Gerakan Radikal Terorisme di dunia maya dapat berimbas kepada dunia nyata, Pemuda dan Perempuan saat ini sudah menjadi objek utama dalam penyebaran paham radikal terorisme, berdasarkan inilah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Maluku bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggagas sebuah Program nyata sebagai Upaya Pencegahannya, acara Dialog pemuda dan Perempuan dilaksanakan sejak pukul 08.00 pagi sampai 17.00 di Maluku dihadiri Pejabat dan Tokoh masyarakat Maluku mengundang antusiasme Ratusan Generasi Muda, Ormas Kepemudaan, Karang Taruna, Akademisi, Tokoh Masyarakat dan Perempuan, Acara dialog Pemuda dan Perempuan telah menghasilkan langkah-langkah strategis untuk penangkalan gerakan radikal terorisme di Maluku.
Bagi FKPT Maluku dialog adalah sebuah cara yang arif dalam mengedukasi memberikan pemahaman tentang bahaya radikal terorisme di Maluku terlebih Provinsi ini merupakan salah satu Provinsi Kepulauan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dalam paparanya Prof.Hamdan Juhannis, Phd Guru Besar Sosiologi UIN Makasar mengatakan bahwa memaksimalkan Pencegahan dini Radikal Terorisme perspektif sosio kultural dan kearifan lokal merupakan sebuah langkah yang efektif menurutnya Embrio terorisme tidak hanya berpangkal pada gerakan ideologi agama tertentu. Rasa keadilan, kesejahteraan dan distorsi budaya sering menjadi pemicunya, lalu agama menjadi persemaian dari ketidakpuasan. Pemberantasan terorisme akan efektif bila dilakukan secara integral, mendalami domain kesejahteraan masyarakat, termasuk melibatkan kajian sosio-kultural, berdasarkan fenomena inilah pada hari ini 26 Agustus 2015 Pemuda dan Perempuan Se Maluku berkomitmen untuk berpartisipasi aktif dalam Pencegahan Gerakan radikal terorisme di Maluku demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang aman dan sentosa.