Alepo — Tidak tahan dengan kekejaman yang dilakukan kelompoknya, ISIS, banyak Militan yang kini justru berbalik arah. Mereka bergabung dengan pasukan koalisi pemerintah untuk menghancurkan ISIS dan berharap agar cerita-cerita kekejaman yang dilakukan ISIS segera habis.
Dikutip dari Ara News (Minggu, 04/02/16), kelompok oposisi Suriah dilaporkan telah berhasil mempengaruhi sedikitnya 40 orang militan ISIS untuk membelot dan lari dari kamp ISIS di Aleppo, Suriah dan bergabung dengan pasukan oposisi.
Juru bicara kelompok oposisi, Ali Jaafar mengatakan rahasia keberhasilan operasi yang mereka lakukan adalah sistem kerahasiaan, “Ada kontak rahasia antara faksi-faksi oposisi dan anggota ISIS selama dua bulan terakhir ini. Upaya ini berhasil mengakibatkan pembelotan 40 militan ISIS dengan dukungan dari Faylaq al-Sham (kelompok oposisi Syria utama di Aleppo),” jelasnya.
ISIS sendiri memang sedang diguncang badai pembelotan dari banyak militannya, tidak hanya militan kelas bawah yang melakukan hal itu, para pejabat senior pun dilaporkan banyak yang melakukan pemberontakan. Korupsi dan kekejaman yang terus-terusan dilakukan kelompok ini membuat banyak militan ISIS yang merasa ‘jihad’ mereka sudah sangat kelewatan, dan mereka harus mengatakan cukup untuk hal ini.
Sebelumnya, marah dengan banyaknya pemberontakan yang terjadi dalam tubuh ISIS, Abu Bakar al Baghdadi memerintahkan seorang algojo yang cukup dikenal dengan nama pendek “pria bertopeng dan bersenjata” untuk menculik dan membunuh para pejabat seniornya yang melakukan pemberontakan (baca: ISIS hari ini: barantakan karena pemberontakan). Bukannya membuat pemberontakan menyurut, tindakan semena-mena itu justru membuat lebih banyak militan ISIS yakin bahwa kelompoknya itu telah salah arah.