Jakarta – Ada yang berbeda pada Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme dan ISIS di Kalangan Guru, Rohis SMA Se-derajat Se-Jabodetabek di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Kamis (9/6/2016). Pada kegiatan ini, mantan teroris dari kelompok Jemaah Islamiyah (JI) Abdurrahman Ayyub mengalunkan puisi tentang imbauan dan harapan kepada generasi muda Indonesia.
Berikut petikan puisi Ustadz Abdurrahman Ayyub:
Ada sekelompok yang berpaham sesat yang mengkafirkan manusia dan mengalirkan darah begitu saja yang terlalu parah dari sekadar perisitiwa berdarah
Bom Bali 1, Bom Bali 2, Marriot dan lain sebagainya. Ibararat sembilu melukai kita. Korban nyawa dimana-mana. Akahkan kita membiarkan merajalela? Akankah kita ikut mewarnainya ataukah masuk ke dalamnya? Atau menjadikan mereka bak pahlawan
Waspadah..Waspadalah…
Remaja dimana saja kau berada, siapapun kauh adanya marilah kita bekali diri kita paham islam yang lurus, islam yang cinta damai, yang telah dibawa nabi kita yang mulia, sahabat, dan tabi’in.
Jihad yang luas jangan dipersempit hanya dengan perang, jihad dengan ilmu, berbakti pada orang tua, jihad dengan harga membantu yang lemah. Jihad dengan lisan dengan bekata benar, jihad membangun dan keutuhan negara NKRI. Allohu akbar.
Puisi itu mengakhiri paparan Abdurrahman Ayyub yang kembali bercerita perjalannya dari seorang remaja yang polos tapi haus ilmu agama, tapi sayang ia salah mendapatkan guru. Dari situ, ia kemudian bersentuhan dan dibaiat menjadi anggota JI.
“Saya mengimbau adik-adik agar hati-hati dengan orang yang mengatasnamakan Islam. Saya mengalami sendiri bagaimana dulu disesatkan karena gara-gara ingin mendalami agama,” ungkap Ayyub.
Tidak lupa ia mengungkapkan liku-liku selama menjadi salah satu anggota jaringan terorisme mulai dari Indonesia hingga ke Malaysia, Pakistan, Afghanistan, Filipina dan Australia, sampai akhirnya ia bertobat dan meninggalkan kelompok Jamaah Islamiya (JI) untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia setelah lebih dari belasan tahun bergabung dalam kelompok NII dan JI.