Keterlaluan! Pimpinan ISIS Sebut Setiap Militannya Wajib Perkosa Tawanan Perempuan

Kelompok teroris ISIS kembali mengumbar kekejamannya, kali ini lewat salah seorang petingginya yang menyatakan bahwa setiap militan wajib memiliki budak perempuan untuk memuaskan nafsu birahi. ia bahkan menyatakan perempuan kafir yang telah diperkosa 10 militan akan otomatis menjadi Muslimah, karenanya memperkosa diwajibkan oleh kelompok teroris ini. Perempuan yang paling banyak menjadi korban berasal dari kelompok Yazidi yang selama ini dianggap kafir oleh ISIS.

Laman express.co.uk melansir pengakuan salah satu tokoh Yazidi, Syeikh Baba yang membenarkan banyaknya anggota keluarga suku Yazidi terutama yang perempuan diculik untuk dijadikan korban pemuas nafsu teroris ISIS.

“Mereka (militan ISIS) mengambil wanita-wanita kami, rumah kami, dan keluarga kami. Mereka bahkan melakukan kekerasan terhadap wanita,” demikian ungkap Syeikh Baba yang dilansir express.co.uk pada Rabu 20 Januari 2016. Salah seorang korban yang berhasil kabur dari kamp ISIS bahkan menyatakan bahwa terdapat semacam himbauan tertulis dari para petinggi ISIS untuk memaksa para perempuan yang telah diperkosa masuk Islam.

Perempuan yang namanya dirahasiakan tersebut mengaku akan terus-terusan memperkosa perempuan yang  menolak masuk Islam, sementara untuk tawanan laki-laki yang tidak mau masuk Islam versi ISIS, mereka akan langsung membunuhnya.

Melalui majalah internalnya, Dabiq, ISIS membenarkan praktek pemerkosaan tersebut. Mereka menyatakan bahwa melakukan sistem perbudakan terhadap keluarga orang-orang kafir, serta mengambil para perempuannya untuk dijadikan pemuas nafsu merupakan amalan yang dibenarkan menurut syariah.

Ini bukan pertama kali ISIS memelintir istilah-istilah sakral agama, seperti istilah Jihad, syariah, dan tentu saja Islam yang mereka gunakan tameng atas semua aksi-aksi kejam di luar batas kemanusiaan. Di Indonesia sendiri, pemerintah serta tokoh-tokoh bangsa secara terus menerus mengingatkan bahaya kelompok teroris pimpinan Abu Bakar al Baghdady ini karena mereka bukan saja bertentangan dengan agama, tetapi juga bertentangan dengan seluruh konsep kemanusiaan dan keadilan yang pernah ada.