Hawaii – Militer AS baru-baru ini menyeret salah seorang anggotanya ke pengadilan atas dugaan keterlibatannya dengan kelompok teroris internasional ISIS. Tentara berpangkat sersan itu diketahui hendak membocorkan beberapa dokumen penting militer AS ke kelompok ISIS. Hal ini diketahui melalui sebuah investigasi internal yang dilakukan oleh militer AS.
Sersan Ikaika Erik Kang (34) ditangkap oleh tim FBI SWAT Sabtu (08/07/17). Pihak berwenang setempat menjelaskan bahwa yang bersangkutan telah diawasi selama setahun terakhir ini. Di hadapan hakim ia dituntut dengan pasal upaya pemberian bantuan material atau bahan kepada organisasi teroris asing.
Kang sendiri memang telah lama dicurigai memiliki ketertarikan terhadap organisasi teroris internasional ISIS. FBI menjelaskan bahwa Kang pernah ketahuan membuat catatan ancaman dan statemen pro-ISIS di 2016. Dalam karirnya di militer, Kang memegang level tertinggi untuk urusan pelatihan military. Hal inilah yang kemudian dimanfaatkannya untuk melatih beberapa orang –yang dicurigai sebagai simpatisan ISIS—, sesi ‘latihannya’ pun direkam dalam sebuah video di dalamnya dijelaskan “agar orang-orang itu dapat digunakan untuk melatih pejuang-pejuang ISIS lainnya.”
Dikutip dari nbcnews, Selasa (11/07/17), sebuah orepasi rahasia FBI mengungkap bahwa pada bulan Maret lalu Kang melakukan pencarian materi terkait cara-cara mengerikan untuk menyiksa orang. Sumber tersebut menyatakan bahwa Kang masih menyimpan dendam terhadap seseorang yang disebut pernah mengganggu karirnya dan berniat untuk menyiksanya.
Di bulan yang sama, Kang juga diketahui melakukan diskusi serius dengan seorang agen rahasia yang sedang menyamar tentang penembakan di klub malam “Pulse” di Orlando, Florida. Dalam diskusi itu Kang seolah setuju dengan para teroris sambil mengatakan bahwa mereka melakukan hal yang memang seharusnya dilakukan. “Pelaku penembakan melakukan apa yang harus dia lakukan dan bahwa Amerika-lah yang menjadi organisasi teroris sesungguhnya di dunia ini,” ungkapnya. Kang menambahkan bahwa ia juga setuju dengan pembunuhan massal yang dilakukan Hitler terhadap Yahudi.
Di waktu yang berbeda, ayah Kang, Clifford, mengaku sangat terkejut dengan apa yang menimpa putranya. Meski begitu ia menjelaskan bahwa Kang telah berubah sejak ia memeluk Islam. Kang juga disebutnya rajin mengajarinya membaca Quran. Namun ia tidak menyangka sang anak akan berbuat nekad dan bergabung dengan kelompok teroris.
Sidang Kang sendiri telah dimulai sejak kemarin, namun saat ini sedang ditunda untuk mendengar berbagai kesaksian. Sidang selanjutnya dijadwalkan berlangsung tanggal 24 Juli ini.