Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia
(BNPT) berhasil menekan angka aksi terorisme ke angka nol.
Keberhasilan itu tidak lepas dari keberhasilan dalam menekan tindak
pidana terorisme hingga level zero terrorist attack menunjukkan
efektifitas dari program ketahanan masyarakat.
“Keberhasilan ini menunjukkan efektifnya program penguatan public
resilience (ketahanan masyarakat) yang dijalankan oleh BNPT,” kata
Kelompok Ahli BNPT RI Bidang Kerja Sama Internasional Darmansyah
Djumala dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/12/2023).
Menurut Darmansyah, program ketahanan masyarakat yang dijalankan BNPT
merupakan pengejawantahan pilar pertama strategi nasional dalam
penanggulangan terorisme di Tanah Air, yaitu pencegahan.
Mantan duta besar RI untuk Austria dan PBB itu menilai bahwa program
pencegahan tersebut semakin dirasakan tingkat daruratnya saat tindak
pidana terorisme sudah melibatkan perempuan dan anak, seperti yang
saat ini terjadi di dunia.
“Perempuan dan anak sekarang termasuk kelompok rentan terpapar
terorisme, sehingga program penguatan masyarakat dalam bentuk Sekolah
Damai, Kampus Kebangsaan, Desa Siap Siaga, perlu kiranya terus
digalakkan,” jelas Darmansyah.
Selain program pencegahan, secara khusus, dia juga menekankan
pentingnya kerja sama internasional, salah satunya dengan Kantor PBB
Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC), dalam upaya mendukung anak-anak
korban tindak pidana terorisme untuk melakukan intervensi psikososial
secara tepat.
Keanggotaan Indonesia dalam Board Member of Global Community
Engagement and Resilience Fund (GCERF) juga diharapkan dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam mendukung program pencegahan
terorisme di Indonesia.
“Dengan menjadi anggota Board Member GCERF, terbuka peluang bagi
Indonesia untuk lebih mengembangkan program ketahanan masyarakat
terhadap ancaman terorisme dengan mengaitkan pendanaan tersebut dengan
program pencegahan berbasis masyarakat,” ujar Darmansyah.
Sebelumnya, Jumat (29/12), Kepala BNPT Komjen Rycko Amelza Dahniel
mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023 tidak ada satu pun serangan
teror terjadi di Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu indikasi
semakin membaiknya situasi keamanan dan ketertiban di dalam negeri.
“Meski masih didapati sejumlah teror di sejumlah negara, namun
sepanjang tahun 2023 tidak ada aksi terorisme di Indonesia. Sebuah
indikasi yang menunjukkan membaiknya situasi keamanan di Indonesia,”
kata Rycko.