Kerjasama Penanganan Terorisme Harus Ditingkatkan

Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengusulkan peningkatan kerjasama antara Indonesia dengan Polandia di bidang pemberantasan terorisme dan penanganan organisas kriminal lintas negara. Hal itu diungkapkannya ketika menerima kunjungan Ketua Senat Polandia, Stanislaw Karczewski ke DPR RI, Jumat (6/10/2017).

Kunjungan Ketua Senat Polandia dan rombongan itu disambut hangat Fadli Zon yang menjelaskan, bahwa dalam kunjungan ini banyak hal penting yang dibahas demi membangun suasana yang baik antara Polandia dan Indonesia. Termasuk untuk membicarakan peningkatan kerjasama kedua negara di berbagai bidang.

“Kerjasama yang perlu ditingkatkan yaitu di sektor pertanian, perdagangan, pendidikan, beasiswa dan pariwisata. Untuk bidang politik, kedua negara harus meningkatkan pemberantasan terorisme dan penanganan organisasi kriminal lintas negara,” kata Fadli Zon di Ruang Pimpinan DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta.

Waketum Partai Gerindra itu juga menjelaskan, demi kelancaran kerjasama tersebut dalam waktu dekat perwakilan Indonesia akan mengunjungi Polandia. “Dalam waktu dekat ada kunjungan dari grup kerjasama bilateral indonesia polandia yang dipimpin oleh Pak Imam Suroso (anggota Fraksi PDIP) akan berkunjung ke Polandia,” jelasnya.

Sebelumnya, delegasi Parlemen Polandia diterima Ketua MPR, Zulkifli Hasan. Dia menceritakan tentang toleransi dan keberagaman yang menjadi landasan hidup berbangsa di Indonesia “Indonesia adalah negara dengan beragam budaya dan memiliki agama yang saling berbeda. Namun semua memiliki hak dan kewajiban yang sama,” katanya.

Kepada delegasi Parlemen Polandia, Zulkifli juga meyakinkan bahwa di Indonesia toleransi menemukan tempat terbaiknya. “Masyarakat Indonesia hidup berdampingan di 34 provinsi dan lebih dari 500 kabupaten/kota. Kami bangga menjadi contoh bagaimana Islam dan Demokrasi bisa berdampingan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Zulkifli juga mengajak Parlemen Polandia untuk menjalin kerjasama antarparlemen. Meski telah menjalin hubungan selama 60 tahun, Zulkifli menyebutkan bahwa kedua negara berpeluang meningkatkan kerjasama. Diantaranya dalam bidang kelistrikan, pertambangan, alutsista, dan dunia pendidikan.