Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya kembali membuka program beasiswa penghafal kitab suci. Sabtu (11/2/2023) ribuan anak yang memiliki kemampuan menghafal kitab suci agama masing-masing, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu, mengikuti seleksi. Kegiatan itu digelar di beberapa sekolah pada berbagai wilayah.
Sebelum mengikuti tes, para peserta mendaftar terlebih dahulu. Pendaftaran dibuka sejak awal hingga akhir Januari 2023. Sesi seleksi berlangsung serentak mulai 10 hingga 11 Februari.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut beasiswa penghafal kitab suci bukan sekadar apresiasi atas kemampuan siswa. Melainkan juga implementasi bahwa di Surabaya toleransi dijunjung tinggi. Sebab, semua agama memiliki kesempatan untuk mendapat beasiswa tersebut.
’’Kalau anak-anak sudah menghafal kitab mereka, artinya Surabaya akan menjadi kota yang damai, aman, dan tentunya penuh dengan toleransi,’’ kata Eri dikutip dari laman jawapos.com.
Pemkot Surabaya terus menambah kuota penerima beasiswa penghafal kitab suci. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini kuota naik sebesar 8,7 persen. Penambahan itu dilakukan karena melihat tingginya peminat pada 2022.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Yusuf Masruh menyatakan, beasiswa itu merupakan salah satu cara untuk mengembangkan karakter siswa. Dengan demikian, mereka tidak fokus pada hal akademis saja. Bidang lain seperti kerohanian pun bisa terbentuk.
Karena itu, dalam seleksi, para peserta juga diminta mencerna arti dari kitab suci. Mereka tidak sekadar diarahkan untuk menghafal, tetapi juga memahami maknanya, lalu menerapkan pada kehidupan sehari-hari.
’’Anak bukan dilihat dari satu sisi saja. Nah, itu yang coba kami gali,’’ ujar Yusuf.
Harapannya, tidak hanya aspek akademis yang bagus. Dari sisi religi dan talentanya juga bisa baik. Ia menyebutkan, siswa yang lolos seleksi beasiswa tersebut akan mendapat uang saku setiap bulan selama setahun. Dia berharap uang itu bisa dimanfaatkan untuk menunjang pendidikan mereka.
Selain itu, para penghafal kitab suci mendapat apresiasi lain. Mereka bisa ikut seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur prestasi. Sebab, hafalan kitab suci merupakan salah satu keunggulan siswa.
’’Memang ada jalur itu, prestasi penghafal kitab suci. Yang pasti, kami ingin menanamkan kepada siswa Surabaya bahwa kelebihan seseorang bukan hanya dari akademik,’’ terangnya. Apa pun kelebihan mereka, pihak pemkot dan dispendik berusaha mengapresiasi.
Selain beasiswa di bidang agama, pemkot menyediakan beasiswa bagi siswa SMA/SMK/MA. Tahun ini kuota yang disediakan mencapai 25 ribu beasiswa.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati menyatakan, beasiswa itu merupakan upaya Pemkot Surabaya untuk memastikan pendidikan 12 tahun bisa diraih semua siswa. Tidak ada anak Surabaya yang putus sekolah. Khususnya bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin dan pramiskin.
’’Semangatnya adalah memastikan keberlangsungan pendidikan anak Surabaya. Tahun lalu kuotanya hanya 13 ribu. Alhamdulillah, tahun ini bisa kami tambah terus,’’ katanya.