Manila – Kepolisian Filipina menembak mati kakak beradik yang diduga anggota kelompok teroris lokal yang berafiliasi dengan ISIS di selatan negara tersebut pada Minggu (14/10) malam.
Inspektur Senior Kepolisian Provinsi Davao del Sur, Ferlu Silvio, mengidentifikasi kedua terduga ISIS itu bernama Norhan Delangalen Sinapan dan Norton Delangalen Sinapan.
Dikutip kantor berita Xinhua, Silvio mengatakan Norhan merupakan pemimpin sel ISIS bernama Daula Islamiyah yang berbasis di Kota Digos, Davao, del Sur.
Silvio mengatakan unit gabungan polisi menggerebek tempat persembunyian Delangalen Sinapan bersaudara di pesisir Digos sekitar Minggu malam pukul 23.00 waktu lokal.
Dia menuturkan, kepolisian menyita senjata api, beberapa amunisi peluru, granat, sebuah komponen untuk membuat bom rakitan, dan dua bendera ISIS.
Belakangan Filipna terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan terorisme, terutama pascaserangan ISIS di Marawi sekitar Mei 2017 lalu. Butuh waktu lima bulan bagi militer Filipina untuk memberangus militan Maute dan Abu Sayyaf dari Marawi.
Sekitar akhir Oktober 2017, Presiden Rodrigo Duterte mendekalarsikan Marawi bebas ISIS, tak lama setelah militer menewaskan Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf sekaligus tokoh yang disebut-sebut sebagai “emir” ISIS di Asia Tenggara.
Konflik Marawi menewaskan sedikitnya 170 orang termasuk puluhan warga sipil dan personel militer \Filipina hingga Duterte sempat memberlakukan status darurat militer di wilayah itu.
Pada Agustus dan September lalu, serangkaian bom bunuh diri juga terjadi di Kota Isulan hingga menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya. Sebagian besar pihak menuding sel lokal ISIS di wilayah itu bertanggung jawab atas serangan tersebut.