Kepolisian Belanda Dakwa Dua Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri dan Bom Mobil

Kepolisian Belanda Dakwa Dua Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri dan Bom Mobil

Den Haag – Kepolisian Belanda mendakwa dua terduga teroris yang disebut merencanakan serangan teror dengan metode bom bunuh diri dan bom mobil, Selasa (27/11).

Kedua pria itu berusia 20 dan 34 tahun yang berasal dari Zoetemeer, dekat Den Haag. Jaksa federal menuturkan keduanya ditangkap pada awal pekan ini.

“Serangan teror bom rompi dan satu atau lebih bom mobil mungkin bisa terjadi pada akhir tahun ini di Belanda,” bunyi pernyataan jaksa federal itu.

Meski tidak ada senjata api atau bahan peledak yang disita saat penangkapan, tim kepolisian yang menyamar mendapat informasi “tentang para tersangka dan rencana mereka untuk membuat serangan.”

Polisi hanya menemukan kapak, belati, dan ponsel di loteng tempat tinggal salah satu pria.

Dilansir AFP, kepolisian sudah mengawasi pria-pria ini cukup lama menyusul peringatan dari badan intelijen Belanda yang mengatakan kedua pria itu “bermaksud melakukan serangan jihad.”

Namun, polisi menuturkan target serangan keduanya masih tetap belum diketahui.

Belanda masih bersiaga terkait terorisme. Negara di barat laut Eropa itu pernah menjadi tempat aksi terorisme berlangsung.

Meski begitu, insiden teror yang pernah terjadi di Belanda tidak sebesar yang terjadi di negara Eropa lainnya seperti Prancis dan Inggris.

Pada Maret lalu, empat orang tewas ketika seorang pria asal Turki melontarkan serangkaian tembakan membabi-buta di sebuah trem di Kota Utrecht.

Sementara itu, awal bulan ini, seorang Pakistan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara karena bersekongkol membunuh politikus sayap kanan Belanda, Geert Wilders.

Wilders dikenal politikus anti-imigran yang kerap melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial soal umat Muslim dan Islam.